Piala Dunia Ditunda, Persebaya Punya Syarat Khusus Agar Bisa Sewa GBT

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Piala Dunia Ditunda, Persebaya Punya Syarat Khusus Agar Bisa Sewa GBT


JawaPos.com − Penundaan Piala Dunia U-20 2021 tidak berpengaruh terhadap proses perbaikan lapangan yang disiapkan untuk menyambut event akbar tersebut.

Pemkot Surabaya justru akan lebih mengoptimalkan venue-venue yang sudah disiapkan satu tahun terakhir. Ada tambahan anggaran Rp 20 miliar untuk penyempurnaan bangunan tahun depan.

Lapangan yang dipersiapkan untuk Piala Dunia U-20 di Surabaya adalah Gelora Bung Tomo (GBT) sebagai tempat pertandingan serta lima lapangan pendamping untuk latihan. Yaitu, Gelora 10 November, Tambaksari; Lapangan THOR; dan tiga lapangan di sekitar GBT.

Baca Juga: Pelatih asal Korea, Gong Oh-kyun Dikabarkan Mundur dari Timnas U-19

Proyek yang dikerjakan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP CKTR) itu sejatinya sudah hampir rampung. Untuk GBT dan Gelora 10 November, progresnya sudah lebih dari 90 persen. Sedangkan Lapangan THOR baru 70 persen.

Kepala Bidang Bangunan Gedung DPRKP CKTR Iman Krestian menyatakan, penundaan event Piala Dunia U-20 tidak akan memengaruhi proses pembangunan yang sedang berjalan. Perbaikan fasilitas lapangan tetap dikebut dan dituntaskan sesuai jadwal yang sudah ditetapkan.

Sementara itu, Kabid Sarana dan Prasarana Dispora Kota Surabaya Edi Santoso mengatakan, sampai kemarin, pihaknya belum menerima surat resmi soal penundaan Piala Dunia U-20. ’’Kami masih menunggu,’’ kata Edi kepada Jawa Pos.

Menjawab pertanyaan, karena Piala Dunia U-20 ditunda, apakah stadion utama plus lima lapangan pendamping boleh digunakan? Soal itu, Edi menyebut semua kewenangan tidak berada di Dispora Surabaya.

’’Memang itu sarana milik kami (pemkot). Tapi, kalau mau dipakai, kami harus koordinasi dengan PSSI dulu. Apakah boleh stadion untuk Piala Dunia dipakai kegiatan lain?’’ terang pria asli Surabaya tersebut.

Dispora tidak bisa asal menyewakan tanpa sepengetahuan PSSI. ’’Nanti kalau rusak, siapa yang tanggung jawab?’’ tegasnya.

Namun, jika ada lampu hijau dari PSSI, Edi mengaku tidak masalah. Dia akan menerima dengan tangan terbuka siapa pun pihak yang ingin menggunakan stadion, termasuk Persebaya Surabaya.

Selama ini, GBT memang jadi home base Green Force, julukan Persebaya, di ajang Liga 1. ’’Ini bukan hanya bicara Persebaya. Mau PSM Makassar atau klub mana pun bisa (sewa) di GBT. Tapi, kalau PSSI tidak mengizinkan, ya mohon maaf,’’ ucapnya.

Masalah bukan hanya itu. Soal perawatan juga bakal jadi tantangan bagi Pemkot Surabaya. Jika renovasi stadion dan lima lapangan pendamping sudah tuntas, perawatan harus benar-benar diperhatikan. Apalagi, ada jeda selama dua tahun sebelum menuju Piala Dunia U-20 pada 2023.

Jika tidak dirawat dengan baik, seluruh fasilitas yang ada bisa rusak. Namun, pemkot mengaku optimistis tidak akan ada masalah soal perawatan fasilitas stadion dan lima lapangan pendamping.

’’Tidak ada masalah sama sekali. Kami punya pegawai yang memadai untuk melakukan perawatan. Kami yakin perawatan akan konsisten sampai 2023,’’ tegas Edi.


Piala Dunia Ditunda, Persebaya Punya Syarat Khusus Agar Bisa Sewa GBT