3 Faktor Ini Bisa Sebabkan Orang Jadi Penyebar Super Covid-19

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

3 Faktor Ini Bisa Sebabkan Orang Jadi Penyebar Super Covid-19


JawaPos.com – Seseorang yang terinfeksi Covid-19 bisa menularkan virus itu pada orang lain. Tak hanya pada 1 orang, melainkan bisa beberapa orang.

Penelitian terbaru mengidentifikasi 3 faktor yang secara khusus meningkatkan risiko seseorang menjadi penyebar super atau super spreader. Studi ini melibatkan 194 orang sehat serta 8 monyet. Dari dua spesies berbeda yang terinfeksi virus Korona.

Lalu, apa saja indikatornya?

Ada 3 hal. Yakni usia yang lebih tua, indeks massa tubuh (BMI) yang lebih tinggi, dan tingkat infeksi Covid-19 yang lebih tinggi (viral load). Semuanya dapat secara signifikan meningkatkan kemungkinan virus ditularkan dari satu individu ke individu lain seperti dilansir dari Science Alert, Minggu (14/2).

Menurut analisis para peneliti, kemungkinan Covid-19 mengikuti pola epidemi penyakit menular lainnya, di mana 18 persen dari mereka yang terinfeksi bertanggung jawab atas 80 persen penularan. Kunci dari super spreading terletak pada lendir di saluran udara, menurut laporan penelitian tersebut. Seberapa besar kemungkinan atau tidak mungkinnya membran ini pecah saat udara melewatinya akan memengaruhi seberapa mudah tetesan sarat virus Korona dikirim melalui udara.

“Temuan kami menunjukkan bahwa kapasitas lendir yang melapisi saluran napas untuk menahan pecahnya pernapasan bervariasi secara signifikan antara individu, dengan kecenderungan meningkat didukung oleh indeks massa tubuh yang dikalikan dengan usia,” tulis para peneliti dalam makalah mereka yang diterbitkan.

Pada manusia dan primata dalam penelitian ini, subjek yang lebih tua dengan BMI lebih tinggi (lebih gemuk) dan dosis infeksi Covid-19 (viral load) yang lebih berat menularkan sebanyak tiga kali jumlah tetesan pernapasan yang dihembuskan.

Tetesan kecil itulah yang menjadi masalah. Droplet bergerak lebih jauh, bertahan lebih lama, dan masuk lebih dalam ke paru-paru saat terhirup.

Penelitian menemukan bahwa pada puncak infeksi Covid-19 biasanya terjadi seminggu setelah infeksi awal, partikel yang dihembuskan berada pada titik terkecil. Bahkan sangat kecil, sekecil satu mikron, sepersejuta meter.

“Kami telah melihat situasi dan indikator serupa dalam droplet kasus lainnya seperti penyakit menular lain seperti tuberkulosis,” kata ahli mikrobiologi Chad Roy, dari Universitas Tulane.

“Tampaknya infeksi virus dan bakteri pada saluran napas dapat melemahkan lendir saluran napas, yang mendorong pergerakan partikel infeksius ke dalam lingkungan,” tambahnya.

Setiap orang mendorong keluar tetesan pernapasan saat kita bernapas, berbicara, batuk, dan bersin. “Meskipun hasil kami menunjukkan bahwa yang muda dan sehat cenderung menghasilkan tetesan yang jauh lebih sedikit daripada yang lebih tua dan kurang sehat, mereka juga menunjukkan bahwa siapa pun di antara kita, ketika terinfeksi Covid-19, mungkin berisiko menghasilkan sejumlah besar tetesan pernapasan,” kata ahli biologi David Edwards, dari Universitas Harvard.

Penelitian tersebut telah dipublikasikan di PNAS. Kesimpulannya, mereka yang lebih gemuk, usia yang lebih tua, dan viral load yang lebih banyak, bisa menjadi penyebar super Covid-19.


3 Faktor Ini Bisa Sebabkan Orang Jadi Penyebar Super Covid-19