Aksi Kemanusiaan Bonek untuk Sulawesi Barat dan Kalimantan Selatan

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Aksi Kemanusiaan Bonek untuk Sulawesi Barat dan Kalimantan Selatan


Gempa bumi telah meluluhlantakkan Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat. Begitu pula banjir bandang di Kalimantan Selatan. Akses transportasi terputus. Daerah terisolasi. Atas dasar keprihatinan yang mendalam, Bonek berangkat membawa bantuan. Meringankan beban sesama.

AZAMI RAMADHAN, Surabaya

SELASA (2/2) di Warkop Pitulikur sejumlah relawan Bonek Peduli terlihat sibuk. Mereka bahu-membahu memindahkan paket bantuan yang sudah dikemas ke dalam truk. Hingga akhirnya bak truk bongsor itu terisi penuh bahan bantuan.

Selama proses loading berlangsung, bantuan datang silih berganti. Datang dengan diangkut pikap dan mobil penumpang. Sejumlah relawan memindahkan bantuan itu ke truk. Rencananya, truk besar tersebut berlayar dengan kapal menuju Sulawesi Barat.

Ada 20 relawan yang berangkat. Berikut satu truk bantuan dan dua pikap. Mereka dilepas dengan penuh kebanggaan oleh para suporter Persebaya Surabaya.

Semuanya datang untuk menyaksikan momen tersebut. Mulai seluruh Bonek perwakilan tribun, pejabat Polrestabes Surabaya, hingga perwakilan manajemen. Mereka mendoakan misi kemanusiaan itu berjalan dengan lancar dan kembali ke Surabaya dengan selamat.

Arif Firmansyah, koordinator Bonek Disaster Response Team (BDRT), mengatakan bahwa bahan bantuan kemanusiaan itu dikirim sesuai dengan hasil asesmen kebencanaan dari tim BDRT. H+2 terjadinya gempa bumi yang berkekuatan magnitudo 5,9 dan 6,2 itu, ada relawan yang berangkat ke sana. Mereka mencatat apa saja yang dibutuhkan para korban. ”Ada tim khusus dari BDRT yang berangkat ke sana,” ujarnya.

Asesmen dilakukan di dua tempat. Yakni, Kecamatan Tapalang, Mamuju, dan Kecamatan Malunda, Majene. Menurut dia, dua kawasan itu merupakan yang terdampak paling parah dalam gempa bumi tersebut.

Meski gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami, kata dia, bencana itu menimbulkan permasalahan lain. Longsor di mana-mana hingga memutus akses transportasi. Akibatnya, beberapa daerah yang terdampak masih terisolasi. Karena itu, bantuan harus segera didatangkan. ”Itu yang membuat kami memutuskan untuk menggalang dana,” ungkapnya.

Setelah sepekan berada di posko bencana, dia pun balik terbang ke Surabaya. Selanjutnya, digagaslah program Bonek Peduli. ”Kami putuskan satu orang tinggal. Satu orang ini sudah 20 hari lebih belum pulang. Tapi, kami berangkatkan satu orang lagi,” kenangnya.

Pria yang kerap disapa Bojes itu mengatakan, dua relawan BDRT tetap menjalankan beberapa program bantuan medis dan penyaluran kebutuhan lainnya di sana. Bahkan, dua relawan di sana berhasil menembus Desa Bela. Sebuah desa yang berada di pegunungan Kecamatan Tapalang, Mamuju, yang belum mendapatkan bantuan. Untuk mencapainya, relawan harus menempuh enam jam perjalanan. Dengan berjalan kaki.

”Kami sampaikan kepada semua teman-teman di Surabaya. Ini persoalan kemanusiaan yang harus kita bantu. Kita harus turun tangan. Trenyuh kalau diingat,” katanya sembari memperlihatkan foto-foto kondisi pengungsian.

Perlahan, simpati mengalir. Program Bonek Peduli yang digagas mendapatkan perhatian. Dari Green Nord terkumpul Rp 149 juta. Bonek dari Tribun Kidul mengumpulkan Rp 85 juta dan Gate 21 Rp 127 juta. Bagi Bojes, capaian itu diperoleh atas ketulusan dan keikhlasan seluruh Bonek yang peduli kemanusiaan.

Bojes memaparkan, Bonek Peduli akan melaksanakan lima program utama. Pertama, program pembangunan hunian sementara (huntara) untuk korban gempa. Lalu, program psikososial, program pembangunan musala, program penyaluran logistik, dan program kesehatan secara berkala.

Husin Ghozali, koordinator Green Nord, mengapresiasi upaya dari Tim Bonek Disaster Response Team (BDRT). Juga program Bonek Peduli. ”Bahwa di sepak bola itu ada yang lebih penting dari kemenangan. Yakni, kemanusiaan. Itu keyakinan kami,” jelas pria yang kerap disapa Cak Chonk itu.

Dia mengungkapkan, seluruh elemen Bonek bersatu dalam aksi kemanusiaan itu. Beberapa perawat dan dokter turut diberangkatkan. Tenaga kemanusiaan juga dibagi.

Baca Juga: Sudah Bayar Rp 3 Miliar untuk Gula 290 Ton, Yang Dikirim Hanya 25 Ton

Menurut Cak Chonk, Bonek dari Tribun Kidul, Gate 21, dan Green Nord berangkat ke Sulawesi Barat. Sedangkan, Bonek Tribun Timur berangkat ke Kalimantan Selatan. Dia menuturkan, gerakan tersebut murni kemanusiaan dan bergerak atas kesadaran masing-masing.

”Mereka berangkat sendiri. Urunan bareng,” ungkapnya. ”Kami ini bukan yang terbaik. Tapi, kami berusaha untuk lebih baik lagi, mohon doanya,” tambahnya.

Saksikan video menarik berikut ini:


Aksi Kemanusiaan Bonek untuk Sulawesi Barat dan Kalimantan Selatan