Perilaku Prokes Menurun, Masyarakat Diajak Patuh Pakai Masker

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Perilaku Prokes Menurun, Masyarakat Diajak Patuh Pakai Masker


JawaPos.com – Kementerian Kesehatan mengumumkan hasil survei yang dijalankan oleh University of Maryland dengan kemitraan bersama Facebook. Salah satunya menyoroti kepatuhan protokol kesehatan di masyarakat.

Pada bulan Maret, 86 persen orang Indonesia yang disurvei melaporkan selalu atau sebagian besar mengenakan masker saat berada di depan umum. Penggunaan masker tertinggi di Bali (92 persen) dan terendah Aceh (72 persen)

Pada bulan Maret, lebih banyak orang Indonesia melaporkan melakukan kontak langsung dengan orang yang tidak tinggal bersama mereka dibandingkan dengan bulan Februari, naik sedikit, meskipun secara statistik signifikan, dari 36 persen menjadi 38 persen. Kontak langsung meningkat 7 poin persentase atau lebih di Nusa Tenggara Barat, Kepulauan Riau, dan Sulawesi Selatan.

Juru Bicara Pemerintah Untuk Covid-19 Prof Wiku Adisasmito sebelumnya mencontohkan provinsi Riau mengalami penurunan konsisten kepatuhan menjaga jarak dengan penurunan sebesar 5 persen. Dan kondisi ini diikuti kenaikan kasus aktif sebesar 6 persen yang trennya konsisten selama 4 minggu terakhir. Kepulauan Riau mengalami penurunan menjaga jarak sebesar 4 persen sejak minggu kedua. Diikuti kenaikan kasus aktif sebesar 8 persen. Sumbar kepatuhannya menurun 2 persen sejak minggu ketiga diikuti kenaikan kasus aktif 2 persen.

Sedangkan Sumsel, mengalami penurunan kepatuhan menjaga jarak sebesar 3 persen yang konsisten sejak minggu pertama pemantauan. Diikuti kenaikan kasus aktif sebesar 2 persen sejak Minggu kedua pemantauan. Lalu di Sulteng mengalami penurunan kepatuhan menjaga jarak sebesar 30 persen yang diikuti kenaikan kasus aktif sebesar 1 persen.

“Kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan berdampak besar. Terutama dalam kepatuhan menjaga jarak dan menghindari kerumunan yang secara signifikan berpengaruh terhadap kenaikan kasus aktif pada suatu daerah,” kata Prof Wiku.

Kepatuhan protokol kesehatan harusnya dapat selalu ditingkatkan dan dipantau melalui posko tingkat desa atau kelurahan. Sedangkan melihat provinsi-provinsi lainnya seperti Aceh yang bisa membentuk posko dengan jumlah yang besar sesuai jumlah desa dan kelurahan. Oleh karena itu pemerintah daerah diminta segera membentuk posko sesuai landasan hukumnya dan menyediakan anggaran yang dibutuhkan.

“Masyarakat harus ikut berpartisipasi dalam seluruh prosesnya, dari mulai pembentukan posko, pelaksanaan fungsi posko dan juga menjaga protokol kesehatan agar kenaikan kasus aktif sepeti ini bisa cepat diatasi,” jelas Prof Wiku.


Perilaku Prokes Menurun, Masyarakat Diajak Patuh Pakai Masker