Banjir Kali Lamong Gresik Meluas, Giliran Sasar Kecamatan Cerme

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Banjir Kali Lamong Gresik Meluas, Giliran Sasar Kecamatan Cerme


JawaPos.com- Banjir Kali Lamong di wilayah Gresik selatan meluas. Tidak hanya menyasar pemukiman dan sawah di desa-desa Kecamatan Benjeng dan Balongpanggang. Sejak Jumat (5/11) malam, air dari sungai sepanjang 103 kilometer itu juga meluber ke wilayah Kecamatan Cerme.

Camat Cerme Suyono melaporkan, pada Kamis (4/11), terjadi curah hujan cukup tinggi di wilayah Kabupaten Mojokerto dan Lamongan. Dampaknya, air dari hulu Kali Lamong itu meluap ke wilayah Gresik. Termasuk ke Cerme. Hingga Jumat malam, pukul 20.00 WIB, baru satu desa terdampak. Yakni, Dadapkuning.

Di desa tersebut, lanjut Suyono, air mengaliri sawah seluas 10 hektare dengan kedalaman 30 sentimeter. Selain itu, luapan Kali Lamong juga menggenangi tembak tambak seluas 50 hektare kedalaman 10 sentimeter. ‘’Perkembangannya akan kami laporkan menyusul,’’ ujarnya kepada Jawa Pos, Sabtu (6/11).

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik Tarso Sagito menambahkan, dari pantuan petugas di lapangan, untuk banjir di wilayah Balongpanggan dan Benjeng perlahan sudah mulai surut. ‘’Seperti biasanya, air Kali Lamong mengalir ke hilir dan giliran meluber ke wilayah Kecamatan Cerme,’’ kata dia. Beberapa desa terdampak antara lain Dungus dan beberapa desa lain yang sebelumnya juga kerap menjadi langganan banjir.

Sebelumnya, air bah dari hulu Kali Lamong itu sudah dua kali meluber ke wilayah Balongpanggang dan Benjeng. Yakni, pada Rabu (3/11) dan Kamis (4/11) malam. Sampai Jumat sore, banjir tahunan itu sudah menggenangi sedikitnya 2.036 rumah. Tercatat sudah ada 15 desa terdampak.

Di Kecamatan Balongpanggang tercatat ada 6 desa dan 8 desa di Kecamatan Benjeng yang tergenang. Ketinggian air berkisar 20–80 sentimeter. Air juga masuk rumah-rumah warga setinggi 30–40 sentimeter.

Tarso menyebutkan, banjir kali ini merupakan yang kali kedua setelah Rabu lalu menerjang lima desa di dua kecamatan. Namun, banjir sebelumnya sempat surut. Kamis ternyata naik kembali dengan debit air yang lebih besar. Saking derasnya arus air, terdapat tiga tanggul di Benjeng yang jebol.

Karena itu, pihaknya meminta warga di titik-titik rawan untuk segera pindah ke tempat yang lebih aman. ’’Petugas siaga di desa-desa sejak beberapa hari lalu. Perahu juga sudah di lokasi,’’ ucap Tarso.

Untuk jumlah kerugian materiil, lanjut dia, saat ini pihaknya masih melakukan pendataan. Sebab, para petugas di lapangan masih fokus mengevakuasi masyarakat. Terutama bagi warga yang sangat membutuhkan seperti anak-anak dan lansia.

‘’Yang jelas, masyarakat kami minta tetap waspada. Belakangan ini cuaca cukup buruk. Hujan dengan intensitas tinggi masih berpeluang terjadi. Sehingga, potensi banjir kapan-kapan bisa terjadi,’’ katanya.

Sementara itu, banjir Kali Lamong kali ini juga membuat jembatan darurat di Desa Klampok, Benjeng, ambruk terseret arus air. Padahal, akses itu sangat penting bagi warga sekitar. Dampak jembatan itu jebol, warga yang hendak ke wilayah Kecamatan Duduksampeyan harus berputar cukup jauh.

Jembatan darurat untuk pengendara roda dua itu dibuat setelah jembatan utama dari beton juga jebol karena tergerus arus Kali Lamong tahun lalu. Saat ini, Pemkab Gresik sebetulnya tengah membangun kembali jembatan beton tersebut. Namun, dampak Kali Lamong meluap. Pengerjaan jembatan itupun menjadi terkendala.


Banjir Kali Lamong Gresik Meluas, Giliran Sasar Kecamatan Cerme