Garap Komponen Kendaraan Listrik, Dharma Polimetal Cari Dana via IPO

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Garap Komponen Kendaraan Listrik, Dharma Polimetal Cari Dana via IPO


JawaPos.com – Perusahaan komponen otomotif, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) memutuskan untuk mencari pendanaan alternatif di pasar modal melalui penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO) pada akhir tahun ini.

Presiden Direktur Dharma Polimetal Irianto Santoso menjelaskan, hasil dari IPO itu akan digunakan untuk membiayai pengembangan bisnis perseroan pada komponen kendaraan listrik 2022 mendatang. Belanja modal 2022 juga laba bersih yang dihasilkan dari aktivitas bisnis 2021.

’’Semua komponen saat ini dibuat sangat dibutuhkan kalau industri otomotif bertransformasi dari ICE (internal combustion engine) ke kendaraan listrik (electric vehicle,” kata Presiden Direktur Dharma Polimetal Irianto Santoso dalam konferensi pers secara virtual, Senin (22/11).

Irianto menyebut, perseroan menargetkan laba bersih dan pendapatan pada 2022 dapat tumbuh lebih baik dari 2021 dengan kenaikan berkisar 20 persen. Optimisme tersebut seiring dengan bangkitnya sektor industri otomotif di Indonesia.

Saham yang akan dilepas ke publik sebanyak-banyaknya 705.882.300 atau 705,88 juta saham dengan rentang harga penawaran antara Rp 500 hingga Rp 620 per lembarnya.

Menurutnya, saat kendaraan bertransformasi menjadi kendaraan listrik, berat baterai yang sebesar 30 persen dari berat kendaraan, harus dibuat lebih ringan. Salah satu upayanya menggunakan material high tensile steel, yang membutuhkan kompetensi, mesin, insinyur, hingga mendesain alat barunya.

Perseroan pun telah menyiapkan hal ini. Sebab, pergeseran ICE ke EV ini akan membutuhkan sistem kabel listrik yang lebih kompleks. Hal ini yang tengah dikerjakan DRMA melalui anak usahanya, Dharma Electrindo Manufacturing.

Melalui aksi korporasi tersebut, perseroan mengharapkan dana sekitar Rp 352,9 miliar hingga Rp 437,6 miliar. Nantinya, dari dana hasil IPO tersebut antara Rp 247,03 miliar-Rp 306,32 miliar untuk membeli mesin-mesin baru dengan tonase yang tinggi hingga 1.000 ton dan 500 ton.

“Kami yakin industri EV boleh dibilang masih lama, tapi tahu-tahu 2 sampai 3 tahun lagi di depan kita mulai terjadi, banyak berita kolaborasi perusahaan membuat sepeda motor listrik, kami membuat komponen semua merk sehingga punya kebebasan untuk masuk ke semuanya,” ungkap dia. (*)


Garap Komponen Kendaraan Listrik, Dharma Polimetal Cari Dana via IPO