Bantuan Dampak Covid-19, Gratiskan UKT hingga Santunan Siswa Yatim

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Bantuan Dampak Covid-19, Gratiskan UKT hingga Santunan Siswa Yatim


JawaPos.com – Bantuan penanganan dampak sosial dan ekonomi akibat pandemi Covid-19 di dunia pendidikan terus mengalir. Sejumlah perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN) memangkas, bahkan sampai menggratiskan uang kuliah tunggal (UKT). Selain itu masyarakat memberikan santunan kepada sejumlah siswa yatim.

Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kemenag Arskal Salim mengatakan keringanan UKT itu adalah bukti konkret seluruh pimpinan PTKIN. “Komitmen untuk mahasiswa yang terdampak secara sosial ekonomi oleh wabah Covid-19,” katanya Sabtu (8/8).

Arskal mengatakan dengan adanya keringanan UKT tersebut, diharapkan para mahasiswa yang terdampak ekonomi dari pandemi Covid-19 tidak putus kuliah. “Dengan keringanan UKT mereka dapat meneruskan kuliah dan menyelesaikan program studi,” paparnya.

Di antara perguruan tinggi negeri di bawah Kemenag yang menggratiskan UKT adalah IAIN Tulungagung. UKT Rp 0 atau gratis diberikan kepada sebanyak 168 mahasiswa. Selain itu kepada 2.119 mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas terakhir. Lalu, UKT dari 3.325 mahasiswa diturunkan satu grade. Sementara di UIN Sunan Gunung Djati Bandung sebanyak 90 persen mahasiswanya mendapat diskon UKT sebesar 10 persen.

Bantuan pendidikan di tengah masa pandemi tidak hanya di jenjang pendidikan tinggi. Tetapi juga di jenjang bawahnya. Seperti santunan atau bantuan yang disalurkan oleh lembaga bimbingan belajar Ocean Education. Mereka memberikan santunan kepada sejumlah siswa yatim di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan.

Direktur Ocean Education Sudarman mengatakan Pandemi Covid-19 masih mewabah ditandai dengan angka jumlah kasus yang terus bertambah. Pemerintah terus berusaha mengurangi penyebaran Covid-19 dengan berbagai kebijakan salah satunya anjuran jaga jarak dan di rumah saja.

“Akibatnya banyak masyarakat yang mengalami kesulitan untuk mencukupi kebutuhan keluarga,” katanya. Terutama keluarga ekonomi kelas bawah apalagi bagi keluarga anak yatim.

Menurut Sudarman di tengah pandemi saat ini, banyak hal yang bisa kita lakukan untuk menyantuni anak yatim. Diantaranya aalah satunya dengan berbagi. “Berbagi merupakan hal sederhana yang bisa kita lakukan untuk membantu meringankan beban saudara kita dan membahagiakan orang lain,” katanya.

Santunan yang mereka berikan dalam bentuk tas sekolah, masker, beras, dan bahan pokok yang yang benar-benar dibutuhkan saat pandemi ini. Pembagian dilakukan secara langsung atau door to door ke rumah warga. Untuk menghindari kerumunan, pembagian dilakukan dengan melibatkan aparat RT setempat.

Lebih lanjut dia menjelaskan, dalam ajaran Islam diperintahkan untuk senantiasa memperhatikan nasib anak-anak yatim. Sehingga menyantuni anak yatim menjadi tanggung jawab bersama sebagai umat Islam.

“Keberadaan anak yatim ini bukan semata mata menjadi tanggung jawab pemerintah saja, akan tetapi tanggung jawab bersama,” jelasnya. Sebab anak-anak yatim ini juga akan menjadi generasi penerus bangsa yang harus diberi perhatian dan dibimbing serta kasih sayang yang lebih.


Bantuan Dampak Covid-19, Gratiskan UKT hingga Santunan Siswa Yatim