Investor Pasar Saham Soroti Kehadiran Vaksin Covid-19 Pekan Ini

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Investor Pasar Saham Soroti Kehadiran Vaksin Covid-19 Pekan Ini


JawaPos.com – Para investor pasar saham kini tengah berharap pada kehadiran vaksin Covid-19 yang akan menjadi juru penyelamat perekonomian. Sehingga, kehadiran vaksin Covid-19 menjadi sentimen utama yang mempengaruhi pergerakan pasar keuangan, termasuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan ini.

“Berita utama yang menggerakan pasar keuangan saat ini adalah vaksin covid 19,” kata Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee dalam pesan yang diterima oleh JawaPos.com, Senin (7/12).

Hans Kwee memaparkan, saat ini, Inggris menjadi negara pertama yang mengizinkan vaksin Pfizer-BioNTech untuk penggunaan darurat dalam melawan pandemi Covid-19. Pasar menanti perizinan penggunaan vaksin covid-19 dari negara lain.

“Hal ini akan menjadi sentimen positif yang menggerakan pasar pada pekan ini. Ditengah optimisme vaksin, sedikit terganggu akibat Pfizer yang menyatakan bahwa hanya bisa mengirim setengah dari jumlah dosis yang sudah direncanakan sebelumnya karena adanya kendala pada bahan baku menjadi sentimen negatif di pasar. Setelah optimisme perizinan vaksin, kedepan ketersedian pasokan vaksin covid-19 akan menjadi hal yang sangat penting,” jelasnya.

Di tengah optimisme vaksin yang memuncak, lanjutnya, banyak negara mengalami kasus covid-19 naik signifikan yang diikuti rawat inap yang tinggi. Beberapa negara bagian Amerika mulai memberlakukan perintah tinggal di rumah. Hal yang sama juga telah diberlakukan oleh beberapa negara Eropa akibat tingginya kasus covid-19 di tengah musim dingin.

Di Indonesia sendiri, pekan lalu pasar saham Indonesia sempat terkoreksi akibat berita hoax tentang Gubenur DKI yang menerapkan tarik Rem Darurat atau melakukan PSBB total kembali. “Pelaku pasar terlihat berhati-hati karena terlihat trend peningkatan kasus baru sejak 25 November dan beberapa kali membuat rekor baru,” imbuhnya.

Selain itu, investor juga turut mencermati kebijakan Amerika Serikat (AS) terkait perkembangan stimulus fiskal. Sebab, hal itu sempat menjadi sentimen positif setelah kedua partai memulai membahas. Meski sebelumnya partai Demokrat menolak paket stimulus bipartisan senilai USD 908 miliar.

Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengatakan Presiden Donald Trump mendukung proposal yang diajukan Pemimpin Mayoritas Republik Mitch McConnell. Paket yang di dorong McConnell adalah proposal senilai USD 500 miliar yang ditolak Partai Demokrat karena dianggap tidak mencukupi.

“Para pemimpin Demokrat, mengatakan bahwa rencana bantuan virus korona bipartisan bakal menjadi dasar untuk negosiasi segera di Kongres AS. Tanpa kursi mayoritas di Senat, maka masalah yang sama akan tetap di hadari pemerintah Biden di periode berikutnya,” tuturnya.

Disisi lain, perang dagang antara Tiongkok dan AS tidak akan segera berakhir. Hal itu tercermin dari Presiden terpilih Amerika Joe Biden yang menyatakan bahwa tidak akan terburu-buru mengambil tindakan untuk menghapus atau membatalkan perjanjian perdagangan Fase 1 yang ditandatangani Presiden Donald Trump dengan Tiongkok.

“Artinya tidak ada penghapusan tarif ekspor China dalam waktu dekat. Ini tentu mengurangi optimisme yang berkembang selama ini bahwa Perang dagang akan segera berakhir setelah Biden terpilih. Terbukti perang dangang dengan penerapan tarif telah menekan perekonomi global termasuk Indonesia,” ungkapnya.

Terakhir, terkait angka Indeks pembelian manajer (PMI) Indonesia dan Thailand yang berada di atas level 50, yang mengindikasikan adanya ekspansi. Sedangkan Malaysia dan Filipina masih di bawah level 50 indikasi masih terjadi kontraksi. Angka manufaktur yang membaik punya pengaruh positif pada surat hutang.

Obligasi Indonesia dalam dolar menghasilkan return sebesar 10 persen pada kuartal ini dan memimpin di Negara emerging market (EM) Asia. Thailand berada di urutan kedua dengan return 5 persen. Kenaikan return obligasi telah menarik aliran dana masuk ke obligasi pemerintah Indonesia senilai USD2,5 miliar pada kuartal ini.

“Ini lebih besar dari obligasi Thailand telah menyerap aliran dana sebesar USD 1 miliar. Data di atas menunjukan pasar obligasi pemerintah Indonesia masih menarik,” tutupnya.


Investor Pasar Saham Soroti Kehadiran Vaksin Covid-19 Pekan Ini