Titik Taufikurohmah, Guru Besar Unesa yang Meneliti Penangkal Covid-19

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Titik Taufikurohmah, Guru Besar Unesa yang Meneliti Penangkal Covid-19


Peran ilmuwan dalam mengatasi pandemi saat ini begitu dibutuhkan. Dengan berbagai riset, mereka berusaha membantu agar Indonesia bisa segera ”lulus” dari ujian pandemi. Prof Dr Titik Taufikurohmah MSi adalah satu di antara orang tersebut.

SHABRINA PARAMACITRA, Surabaya

SUKEMI masih ingat betul musibah yang dialaminya pada Juli 2020. Dia dan istrinya, Luluk Churiyah, divonis terpapar Covid-19. Keluhan yang dikiranya hanya sakit biasa atau setidaknya hanya gejala tifus rupanya salah. Hasil tes swab memaksa mereka mengunci diri di rumah selama 14 hari.

Belum genap dua pekan, Kemi dan Luluk tak kuat lagi. Mereka demam tinggi dan butuh perawatan intensif. Pada 9 Juli 2020, mereka berdua dilarikan ke RS Islam Surabaya Ahmad Yani. Luluk dievakuasi pada siang, malamnya menyusul Kemi yang dibawa ke RS.

Beruntung, paket yang dibawa driver ojek online menuju rumah Kemi di Waru, Sidoarjo, sampai tepat sebelum Kemi berangkat ke RS. Paket itu berisi air nanogold-nanosilver, cairan habatusauda, dan kapsul kelor. ”Ada yang WhatsApp saya, saya tidak kenal. ’Saya adik tingkatmu, Mas,’ katanya. Dia bilang mau bantu saya,” kata Kemi kemarin (16/12).

Adalah Prof Dr Titik Taufikurohmah MSi, si pengirim paket, yang tiba-tiba mengontak Kemi malam itu. Racikan tersebut dia kirimkan kepada Kemi setelah mengetahui bahwa ada temannya sesama alumnus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya yang terpapar Covid-19. Info tersebut dia dapatkan dari grup WhatsApp alumni ITS.

Meski saat itu tidak mengenal Kemi, dia berinisiatif memberikan minuman kesehatan racikannya kepada mantan kakak tingkatnya tersebut.

Sesampainya Kemi di RS, perawat menanyakan apa saja yang dibawa Kemi dari rumah. Beruntung, pihak RS tidak melarang Kemi mengonsumsi paket dari Titik. Mereka juga rutin melahap makanan bergizi dan obat-obatan dari dokter.

Beruntung, beberapa hari kemudian, gejala-gejala Covid-19 yang diderita Kemi berangsur sembuh. ”Saya bisa tahu makanan gurih, makanan enak. Saya sudah bisa membedakannya,” terang direktur Lembaga Sertifikasi Profesi Universitas Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (LSP Unusa) itu.

Ditemui di rumahnya pekan lalu (7/12), Titik kini sibuk menjalankan program-program riset. Itu terlihat dari ruang tamunya yang dipenuhi dus-dus berisi produk kosmetik dan segala barang yang menjadi output penelitiannya.

Titik menceritakan titik berat penelitiannya yang berfokus pada upaya menangkal virus SARS-CoV-2. Dia meracik beberapa produk untuk meningkatkan imunitas dan kebersihan tubuh. Antara lain, air kesehatan nanogold-nanosilver, ramuan herbal yang mengandung jinten hitam, black garlic, serta propolis, hand soap, hand sanitizer, kapsul kelor, dan body sanitizer lotion.

Dalam setiap produk tersebut, ada kandungan nanogold dan nanosilver. Kandungan logam nanosilver diyakini bisa menjadi antimikroba dan antivirus. Sementara itu, nanogold menjadi antioksidan yang bisa meningkatkan imunitas tubuh.

”Aktivitas kerja nanogold dan nanosilver ini 10 kali lebih efektif dibandingkan vitamin C atau vitamin E yang biasanya kita minum untuk mencegah Covid-19,” papar Titik sembari memamerkan produk-produk penelitiannya di atas meja.

Di antara produk-produk tersebut, ada yang sudah mempunyai merek. Ada juga yang belum. Yang pasti, ujung penelitian itu adalah didaftarkannya rangkaian minuman kesehatan tersebut ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Uji coba secara terbatas telah dilakukan oleh Titik. Setiap Jumat kimiawan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) tersebut membagi-bagikan apa yang diraciknya kepada para tetangga dan kerabat-kerabatnya. Sejauh ini, orang-orang yang rutin mengonsumsi minuman kesehatan itu memiliki kebalan tubuh yang meningkat.

Saksikan video menarik berikut ini:


Titik Taufikurohmah, Guru Besar Unesa yang Meneliti Penangkal Covid-19