Polda Jatim Buru Pemilik Akun Neofasisme yang Ancam Dokter Dewa

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Polda Jatim Buru Pemilik Akun Neofasisme yang Ancam Dokter Dewa


JawaPos.com – Polda Jatim memburu pemilik akun @neofasisme yang mengancam akan membunuh dr Dewa Nyoman Sutanaya. Ancaman itu dilayangkan setelah dokter yang bertugas di rumah sakit Royal Surabaya tersebut mengomentari pengabaian penggunaan masker.

Kabidhumas Polda Jatim Kombespol Gatot Repli Handoko mengatakan, laporan dokter Dewa sudah diterima. Menurut dia, saat ini sedang ditelaah penyidik. ”Lantaran berkaitan dengan media sosial, laporan diusut oleh subdit siber ditreskrimsus,” katanya.

Gatot belum bisa banyak berkomentar. Sebab, penyelidikan masih berjalan. Hanya, dia menyesalkan anggapan pemilik akun @neofasisme yang menyebut pandemi ini adalah sebuah konspirasi. ”Covid-19 ini nyata dan ada,” tandasnya.

Sementara itu, dr Dewa melaporkan akun @neofasisme ke Polda Jatim karena mendapat berbagai ancaman dari pemilik akun tersebut. Di antaranya, ancaman pembunuhan. Penyebabnya, dia mengingatkan pentingnya memakai masker.

Dewa menjelaskan, ancaman itu didapat Minggu (31/1). Mulanya, dia memberikan komentar pada unggahan akun Instagram @jeg.bali. Dewa menyayangkan unggahan akun tentang remaja yang tidak mau menerapkan protokol kesehatan. ”Unggahan itu juga memberikan tip agar terhindar dari sanksi razia,” katanya kemarin (7/2).

Nah, komentarnya mendapat sejumlah tanggapan dari akun lain. Dewa menyebut salah satunya dari akun @neofasisme. Namun, komentarnya tidak berkaitan dengan unggahan. ”Dia justru mengumpat,” jelasnya.

Bukan hanya mengumpat, kata Dewa, komentarnya juga dibubuhi dengan sebuah ancaman pembunuhan. Bukan hanya sekali. Melainkan sampai dua kali. ”Beberapa kali komentar saya dibalas,” ujarnya.

Berdasar penelusurannya, akun @neofasisme ternyata juga pernah menyudutkannya di unggahan lain akun @jeg.bali. Di unggahan insiden kebakaran mobil, misalnya. ”Dia melakukan provokasi untuk membakar rumah saya,” terangnya.

Dewa menuturkan, akun @neofasisme sejatinya sudah sering meneror. Namun, tidak di komentar akun lain. Tetapi, melalui direct message (DM). ”Bentuk terornya beragam,” tuturnya. Mulai mengumpat sampai menantang berduel sampai mati.

Meski begitu, lanjut dia, dia tidak mau menjadikannya sebuah masalah. Sebab, yang dilakukan tidak terbaca orang lain. Beda cerita dengan komentar di akun @jeg.bali yang bisa dilihat banyak orang. Jadi, dia merasa harus bersikap tegas.

Dewa menyatakan, pihaknya sudah berusaha meminta klarifikasi dari pemilik akun @neofasisme. Namun, permintaannya tidak mendapat reaksi. ”Justru akun tersebut belakangan hilang,” tuturnya.

Dia menduga sikap yang ditunjukkan pemilik akun itu kepadanya berlatar perbedaan sikap. Sebab, beberapa unggahannya menyebut pandemi yang terjadi saat ini adalah sebuah konspirasi. Berbanding dengannya yang gencar mengingatkan protokol kesehatan.

Baca Juga: Kemasukan Saham Siluman, Modal Rp 6,5 Miliar Hanya Tersisa Rp 1,7 M

Dewa berharap laporannya mendapat atensi dari polisi. Dia percaya pihak berwajib bisa segera mengidentifikasi pemilik akun tersebut. ”Harapan saya diproses sesuai peraturan karena meresahkan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, dia menambahkan, akun @neofasisme tidak hanya menjadikannya sebagai sasaran umpatan. Beberapa koleganya sesama dokter juga mendapat perlakuan yang serupa. Di antaranya, dr Tirta Mandira Hudhi. ”Dokter Tirta sepengetahuan saya juga melaporkan pemilik akun itu di Polda Metro Jaya,” ungkapnya.

Saksikan video menarik berikut ini:


Polda Jatim Buru Pemilik Akun Neofasisme yang Ancam Dokter Dewa