Suroso, Korban Amputasi yang Bangkit dengan Kaki Palsu Bikinan Sendiri

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Suroso, Korban Amputasi yang Bangkit dengan Kaki Palsu Bikinan Sendiri


Bagi Muhammad Suroso, kehilangan anggota tubuh bukan akhir dari segalanya. Dia berusaha bangkit dengan menyibukkan diri dalam beragam aktivitas. Mulai belajar menjadi master of ceremony (MC), menyanyi, hingga membuat kaki palsu. Semua dipelajari secara otodidak.

UMAR WIRAHADI, Surabaya

’’SELAMAT datang para hadirin. Senang sekali Anda semua bisa hadir ke acara Bapak Sugiono. Silakan menikmati hidangan yang sudah disiapkan. Berikutnya, terimalah persembahan dari kami.’’ Selanjutnya lagu Istri Saleha karya Raja Dangdut Rhoma Irama mengalun merdu penuh penghayatan.

’’Ini iseng saja mengisi waktu luang. Hasil rekaman saya upload di Facebook. Senang baca kolom komentar. Lucu-lucu,’’ kata Muhammad Suroso.

Saat ditemui Jawa Pos kemarin sore (8/2), dia masih bertugas sebagai penjaga sekolah, SDN 1 Wonorejo, Kecamatan Tegalsari. ’’Tadi itu belajar nge-MC,’’ ujarnya, lalu tertawa.

Dengan kesibukan itu, dia bisa melupakan kondisi buruk yang pernah dialaminya. Suroso memang berusaha bangkit dari keterpurukannya. Dia adalah korban amputasi. Kaki kanannya diamputasi setelah mengalami tabrak lari.

Insiden tersebut terjadi pada Senin, 31 Desember 2018. Pagi itu pukul 06.00, Suroso baru balik dari menjenguk ibunya di Lamongan. Dia menaiki Honda Vario bersama anaknya, Nadifa Yulia Safara, 10, yang duduk di depan dan istrinya, Winarmi, 41, di bagian belakang.

Nah, sesampai di Jalan Raya Kalianak, persisnya 500 meter setelah Terminal Tambak Osowilangun (TOW), musibah itu terjadi.

Dia berniat untuk mendahului sebuah truk gandeng dari arah yang sama. Namun, belum sempat dia mendahului badan truk, tiba-tiba kendaraan dengan bak bercat hijau itu menikung ke kiri.

Tak ayal, Suroso pun tak sempat menghindar. Sampai akhirnya, badan truk menyenggol Honda Vario yang dikendarai pria 47 tahun itu. Dia pun terjengkang ke sisi kiri. Dia merintih kesakitan karena paha kanannya terkena badan truk. ’’Saya lihat anak dan istri tidak apa-apa, saya merasa agak lega. Tapi, saya terus menahan sakit,’’ tuturnya.

Untung, seorang driver Gojek berusaha membantu. Dia menelepon salah seorang kerabatnya. Ambulans pun datang ke lokasi kejadian sejam berselang. Suroso sekeluarga langsung dilarikan ke RSUD Bhakti Dharma Husada, Surabaya. Karena tidak kuat, dia dirujuk ke RSUD dr Soetomo. Selasa dini hari atau 1 Januari 2018 pukul 00.30, dia dioperasi.

Selasa pukul 08.00, Suroso baru sadarkan diri. Saat diminta untuk menggerakkan kaki kanan, ternyata Suroso tidak bisa. Pada saat itulah, petugas medis menyarankan untuk dilakukan amputasi agar bakteri di paha kanannya tidak menjalar ke bagian tubuh lain.

Setelah dirundingkan, pihak keluarga menyetujui saran petugas medis. ’’Saya pasrah saja. Daripada tidak bisa. Ya lebih baik diamputasi,’’ tutur ayah dua anak itu.

Momen tersebut memang belum sepenuhnya hilang dari ingatan. Jika teringat momen pahit itu, Suroso akan menjadi murung dan sedih. ’’Tapi, untung ada orang terdekat yang selalu memberikan dukungan. Terutama istri saya yang selalu menguatkan,’’ ujarnya.

Baca Juga: Kemasukan Saham Siluman, Modal Rp 6,5 Miliar Hanya Tersisa Rp 1,7 M

Kini, dua tahun berlalu, Suroso merasa jauh lebih baik. Itu terjadi setelah dia membuat kaki palsu. Kaki palsu bikinan Suroso memiliki tinggi 70 sentimeter. Bagian pahanya terbuat dari bekas ember wadah cat 25 kilogram. Ember tersebut disambungkan dengan pelat besi yang dibuat membentuk lutut. Kedua sisinya diberi per sekok sepeda motor. Tumpuan per itu bisa dilipat ke belakang seperti layaknya lutut.

Sementara itu, tulang betis yang menjulur ke bawah dibuat dari besi bekas meja rusak milik SDN 1 Wonorejo. Bagian luarnya dibungkus dengan gabus. Bagian bawah yang membentuk telapak kaki adalah kayu. Besi diikat dengan kawat agar bisa lengket ke kayu. Jadi, itulah kaki palsu yang setiap hari dipakai Suroso. Butuh kesabaran dan rasa percaya diri agar bisa bangkit. ’’Meski belum sempurna, rasanya lebih nyaman. Apalagi, ini bikinan saya sendiri,’’ ujarnya, lalu tertawa.

Kini dia pun berencana membuat kaki palsu secara masal. Niat utamanya adalah membantu orang-orang dengan kondisi yang sama seperti dirinya. ’’Saya niatkan untuk membantu sesama,’’ katanya. 

Saksikan video menarik berikut ini:


Suroso, Korban Amputasi yang Bangkit dengan Kaki Palsu Bikinan Sendiri