Sudah 968 Nakes Gugur saat Bertugas

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Sudah 968 Nakes Gugur saat Bertugas


JawaPos.com – Lonjakan kasus Covid-19 berdampak terhadap tenaga kesehatan (nakes). Jumlah nakes yang meninggal akibat Covid-19 meningkat. Menurut Ketua Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Adib Khumaidi SpOT kemarin (25/6), total dokter yang gugur 401 orang.

”Per Juni ini saja ada 27 dokter yang meninggal,” ungkapnya. Adib menuturkan, kondisi sekarang jauh lebih buruk daripada Januari lalu. Yang lebih berisiko adalah dokter dan nakes yang memiliki komorbid serta berusia di atas 65 tahun. Karena itu, dia menyarankan para nakes memperketat penggunaan alat pelindung diri (APD).

Adib juga menyarankan operasi elektif ditunda. Operasi elektif atau operasi terencana adalah operasi yang tidak harus segera dilakukan karena tidak memiliki indikasi ancaman pada nyawa atau kecacatan. Selain itu, durasi praktik perlu dikurangi. ”Dokter yang berusia di atas 65 tahun diimbau tetap di rumah,” katanya.

Ketua IDI Jawa Barat dr Eka Mulyana SpOT menyampaikan, lonjakan kasus positif Covid-19 terjadi di mana-mana. Bahkan, dia menyebut kondisi saat ini sudah kolaps. Hal itu tentu berpengaruh terhadap pelayanan medis. ”Untuk di Jawa Barat, saat ini yang sedang terpapar lebih dari 70 dokter. Bahkan meningkat terus,” katanya. Dia menceritakan, di satu rumah sakit di Jawa Barat, ada 11 dokter dari berbagai spesialis yang terpapar korona dalam waktu hampir bersamaan.

Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 IDI Jogjakarta dr Tri Wijaya mengatakan, di daerahnya terdapat 150 dokter yang terpapar. ”Ada teman-teman yang terpapar, tapi laporannya belum masuk. Kemungkinan tambah lagi,” katanya kemarin. Selain itu, ada dua dokter yang meninggal.

Sekretaris Tim Mitigasi Covid-19 IDI Jawa Tengah Sigit Kirana menambahkan, dokter yang dirawat karena Covid-19 sekitar 60 orang. Sementara itu, yang menjalani isolasi mandiri 90 orang. ”Yang banyak usia di atas 50 tahun,” terangnya.

Dia menceritakan, sebelum kasus Covid-19 melonjak, Tim Mitigasi Covid-19 IDI Jawa Tengah mengumpulkan data setiap sepekan. Namun, setiap hari kini ada saja data masuk yang menyatakan dokter positif Covid-19. ”Hampir tiap hari ada pertambahan kasus,” katanya. Bukan hanya dokter spesialis, peserta pendidikan dokter spesialis (PPDS) pun terjangkit Covid-19. ”Dua orang residen (sebutan untuk PPDS) yang di ICU,” ungkapnya.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengaku sedih mendengar banyak tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19. Apalagi sampai ada yang meninggal. Dia menginstruksikan rumah sakit agar memprioritaskan tenaga kesehatan yang terpapar. ”Kalau ada tenaga kesehatan yang terkena, anggarkan agar mereka terlayani dengan sebaik-baiknya,” katanya.

Sementara itu, Ketua DPR Puan Maharani menyampaikan belasungkawa atas gugurnya para nakes. Salah satunya Liza Putri Noviana, nakes di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet. Liza adalah nakes pertama di wisma atlet yang meninggal karena terpapar Covid-19. ”Selamat jalan, Liza. Indonesia baru saja kehilangan salah satu insan terbaik yang berjuang tanpa kenal takut demi menyembuhkan bangsa dari pandemi Covid-19,” ucap Puan.

Liza mengabdi sebagai nakes perawat di wisma atlet sejak awal masa pandemi pada Maret 2020. Dia meninggal sepekan setelah dirawat di ruang ICU. Liza juga diketahui tengah mengandung. Seluruh nakes di wisma atlet mengiringi kepulangan almarhumah Liza. Mereka menyalakan lilin sebagai tanda penghormatan ketika jenazah Liza keluar untuk diantarkan ke tempat peristirahatan terakhir.

Puan mengatakan, semua pihak harus membantu para nakes yang sudah kelelahan karena terus bekerja tanpa jeda sejak awal pandemi sampai sekarang. Mereka sudah merawat ratusan sampai ribuan pasien Covid-19, menemani pasien sampai sembuh, serta membantu menyehatkan tubuh dan mental pasien. Padahal, kata dia, para nakes adakalanya merasa capek atau sakit dan tidak bisa pulang bertemu keluarga. ”Tapi, atas panggilan tugas, mereka tetap menjalankan dengan maksimal,” tutur legislator asal dapil Jawa Tengah (Jateng) itu.

Selama pandemi Covid-19, tercatat 968 tenaga kesehatan telah gugur saat bertugas. Jumlah tersebut terdiri atas 374 dokter, 39 dokter gigi, 311 perawat, 149 bidan, 6 rekam radiologi, 3 terapis gigi, 2 petugas ambulans, 26 ahli teknologi lab medik, 3 tenaga farmasi, 9 apoteker, 5 sanitarian, 3 elektromedik, 1 fisikawan medik, 2 epidemiolog, 1 entomolog kesehatan, dan 34 nakes lainnya.

Baca juga: Selamat Jalan Liza Putrie Noviana

Lonjakan kasus Covid-19 di banyak wilayah di Indonesia kian menambah beban pekerjaan para nakes. Menurut Puan, masyarakat harus ekstrahati-hati. Bahkan, sudah ada kasus positif anak-anak di bawah umur. Jadi, yang dikhawatirkan sekarang bukan hanya orang tua, melainkan juga anak-anak. ”Mohon para orang tua biasakan anak-anaknya untuk menjaga prokes,” ucap Puan.


Sudah 968 Nakes Gugur saat Bertugas