Megawati: Pengalaman Saya Teori Belum Tentu Sama di Lapangan

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Megawati: Pengalaman Saya Teori Belum Tentu Sama di Lapangan


JawaPos.com – Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri menilai, sebuah teori kadang bertentangan dengan yang terjadi di lapangan. Karena itu, Ketua PDIP mengajak anak-anak muda milenial sering turun ke bawah melihat kondisi riil rakyat kecil.

“Pengalaman saya, teori itu belum tentu sama dengan fragmentasi lapangan. Teori sangat menantang kalau untuk ke lapangan,” kata Megawati saat berbicara dengan sejumlah milenial dalam acara bertema Indonesia Muda Membaca Bung Karno yang diselenggarakan Megawati Institute secara daring, Selasa (29/6).

Dalam diskusi ini, hadir Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud-Ristek) Nadiem Makarim, William Tanuwijaya (Founder & CEO Tokopedia), Putri Tanjung (Staf Khusus Presiden), M Alfatih Timur
(Founder & CEO Kitabisa.com), dan Arief Rosyid (Komisaris BSI & Alumni SPBB Megawati Institute).

Hadir juga Cinta Laura (Pemerhati Pendidikan & Artis), Bagus Ade (Aktor), Hanna Keraf (Co-Founder Du Anyam), dan Mevlied Nahla (Seniman – Violinis). Adapun pengurus DPP PDI Perjuangan yang hadir di antaranya Sekjen Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP Bidang Kepemudaan Sukur Nababan.

Megawati mencontohkan, saat dirinya memimpin PDI pada Orde Baru, partai politiknya pernah diserang oleh rezim. Padahal, partai politiknya sah. Karena itu, dia mengharapkan anak muda tidak terkejut dengan perbedaan teori dengan praktek di lapangan.

“Pemerintah yang menyerang, saya bingung sendiri,” tambahnya.

Baca Juga: Ditertawakan Karena Pekik Merdeka, Mega Kini Budayakan Salam Pancasila

Terlepas dari itu, Megawati juga mengajak para anak muda untuk membuat diskusi bernas untuk melihat tantangan bangsa Indonesia sekaligus mencarikan solusi bagi rakyat. Putri Bung Karno itu melihat banyak persoalan rakyat, seperti mengenai konektivitas, yang harus dicarikan solusi.

“Jadi tolong bantu saya untuk implementasinya di lapangan. Kebanyakan karena variabelnya di lapangan sangat menantang. Kalau kalian ini lihat ke bawah turun satu RT saja, belum tentu sama,” kata dia.

Megawati dalam kesempatan itu juga memuji kiprah dan para milenial yang menjadi narasumber. Anak muda yang mengingat Soekarno sebagai Bapak Bangsa dan menjadikannya sebagai inspirasi. Salah satunya seperti Hanna Keraf, yang memilih membantu kaum perempuan di Nusa Tenggara Timur dengan organisasi Du Anyam.

Bahkan, Megawati juga memuji pemikiran yang disampaikan Cinta Laura mengenai pentingnya menjaga kebhinekaan. “Very intelligent dan yang disampaikannya benar,” ucap Megawati.

 


Megawati: Pengalaman Saya Teori Belum Tentu Sama di Lapangan