Siti Marwiyah, Rektor Perempuan Pertama Unitomo 2021–2025

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Siti Marwiyah, Rektor Perempuan Pertama Unitomo 2021–2025


Siti Marwiyah resmi menggantikan Bachrul Amiq memimpin Universitas dr Soetomo (Unitomo). Adik bungsu Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD itu pun menjadi rektor perempuan pertama Unitomo sejak berdiri pada 1981.

SEPTINDA AYU PRAMITASARI, Surabaya

JADWAL Siti Marwiyah begitu padat setelah resmi dilantik sebagai rektor baru Universitas dr Soetomo pada 2 Juni lalu. Begitu juga saat ditemui Jawa Pos pada Senin (14/6), perempuan 53 tahun itu baru pulang mendampingi sang kakak, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, dalam pertemuan bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Kebetulan, sang kakak ikut turun langsung dalam memberikan edukasi dan sosialisasi kepada para tokoh di Madura berkaitan dengan kasus Covid-19. ’’Ini tadi mendadak diminta untuk bertemu dengan gubernur, saya mendampingi kakak (Mahfud MD),” katanya.

Kebetulan saat itu tengah ramai permasalahan peningkatan kasus Covid-19 di Bangkalan, Madura. Mahfud MD pun turun langsung ke lapangan untuk bertemu dengan beberapa tokoh agama dan pejabat daerah di Madura. Tujuannya, mengajak sekaligus mengedukasi agar masyarakat bisa ikut bersama-sama menekan persebaran Covid-19.

Di ruang kerjanya, tidak sedikit tamu yang ingin bertemu dengan Siti. Selain urusan kampus, banyak pula tamu yang datang berkaitan dengan permintaan bantuan hukum. Meski begitu, Siti berusaha mengatur waktunya untuk bisa meng-handle kampus dengan sebaik-baiknya.

’’Kemarin diminta ke Jakarta juga. Baru pulang. Saya juga masih aktif di lembaga bantuan hukum,” ujar perempuan kelahiran Pamekasan tersebut. Saat ini Siti memang aktif di dunia pendidikan. Namun, dulu dia mengikuti jejak sang kakak. Yakni, dunia hukum.

’’Basic saya memang hukum. Mulai S-1 sampai S-3 saya di ilmu hukum,” kata dia.

Siti mengawali kariernya menjadi dosen di Fakultas Hukum Unitomo pada 1 September 1992 hingga sekarang. ’’Bisa dibilang, kampus yang saya tuju pertama dan terakhir adalah Unitomo,” ujarnya. Dia mengatakan sangat mencintai dunia hukum. Tidak hanya sebagai akademisi, tetapi juga sebagai advokat. ’’Saya lebih dulu menjadi dosen. Baru kemudian menjadi advokat pada 1996,” ujarnya.

Bagi Siti, memiliki keahlian di bidang hukum membawanya menjadi seseorang yang bisa membantu banyak orang. Pada saat masih kuliah, dia aktif di Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH). ’’Sampai sekarang tidak hanya memberikan bantuan ke orang terpinggirkan secara hukum. Namun, kasus yang secara klir atau benar secara hukum juga saya tangani,” jelasnya.

Meski menjadi advokat sangat menyenangkan karena dapat membantu banyak orang, Siti juga memiliki keinginan untuk mengembangkan perguruan tinggi. Karena itu, dia memilih berfokus pada dunia pendidikan melalui kampus Unitomo. Sementara, bidang advokat tetap berjalan. Hanya, tidak semua kasus ditangani sendiri.

Hingga akhirnya, karier Siti terus berkembang, baik di bidang advokat maupun akademisi. Pada 1996–1999, Siti menjabat sekretaris LKBH. Kemudian menjadi ketua LKBH pada 1999–2000. Begitu juga di dunia pendidikan, perempuan kelahiran 28 April 1968 itu pernah menjabat wakil dekan I, dekan, wakil rektor I, hingga akhirnya menjadi rektor Unitomo.

Pencapaian itu membuat Siti mencatatkan sejarah sebagai rektor perempuan pertama yang memimpin Unitomo. ’’Saya ingin bisa menjalani dua-duanya. Sebagai rektor dan advokat,” katanya.

Sebagai rektor baru Unitomo, Siti tentu memiliki banyak target dan impian dalam mengembangkan kampus tersebut. ’’Saya bersyukur, rektor sebelumnya Pak Bachrul Amiq sudah membangun fondasi-fondasi baru yang kuat. Jadi, kami tinggal melanjutkan dan meningkatkannya,” ungkapnya.

Saat ini Siti akan menyusun kurikulum baru. Dan, yang tidak kalah penting adalah membangun smart campus. ’’Kami mulai membuat program-programnya, webnya juga. Target Juli sudah jadi,” kata dia. Jadi, ke depan kegiatan surat-menyurat dan kegiatan dosen dapat terkoneksi satu dengan lainnya.

Selain itu, dia menargetkan menambah jumlah mahasiswa. Salah satunya dengan melibatkan alumni. ’’Pada saat jaring aspirasi dulu, ternyata banyak alumni yang ingin dilibatkan dalam pengembangan Unitomo. Jadi, kami akan merancang silaturahmi dengan alumni,” imbuhnya.

Siti menuturkan, keinginan ke depan adalah membentuk Dompet Amal Pendidikan Unitomo (Dokuma). Konsep tersebut diambil dari kampus-kampus negeri. Yakni, untuk membesarkan kampus kini tidak perlu hanya dari dalam kampus, tetapi juga bisa melibatkan luar kampus. Salah satunya, alumni.


Siti Marwiyah, Rektor Perempuan Pertama Unitomo 2021–2025