Nyaris 70 Persen, Okupansi Bed di Jatim Melebihi Batas Normal

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Nyaris 70 Persen, Okupansi Bed di Jatim Melebihi Batas Normal


JawaPos.com – Kekhawatiran itu mulai jadi kenyataan. Lonjakan jumlah pasien baru Covid-19 benar-benar berimplikasi terhadap okupansi rumah sakit (RS) atau layanan kesehatan yang jadi rujukan.

Secara keseluruhan, rata-rata bed occupancy rate (BOR) atau tingkat hunian bed bagi pasien Covid-19 di Jawa Timur mencapai 68 persen di atas angka normal 60 persen. Angka tersebut merupakan rata-rata BOR di 38 kabupaten/kota. Namun, di lapangan, situasinya lebih parah dari itu.

Makin banyak RS yang kewalahan. Daya tampung terbatas dan tenaga kesehatan juga menipis seiring banyaknya yang terpapar. Pasien baru yang terpapar virus korona harus antre. Situasi itu terjadi di berbagai daerah. Terutama wilayah-wilayah yang lonjakan kasusnya signifikan. BOR-nya bahkan penuh.

Misalnya, Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA), ada 27 bed tanpa ventilator. Semua terisi, tidak ada yang tersisa. Lalu di RS Saiful Anwar (RSSA) Malang, ada 20 bed ventilator. Semua juga sudah terisi.

Di Ponorogo, 14 pasien Covid-19 bahkan harus tertahan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr Harjono pada Sabtu malam (26/6). Sebab, ruang isolasi sudah penuh. ”Terpaksa pasien di ruang isolasi yang memenuhi kriteria sembuh kami eluarkan,’’ kata Sekda Ponorogo Agus Pramono kemarin (27/6).

BOR di Lamongan juga melonjak drastis. Jika Mei lalu hanya mencapai 12 persen, selama Juni sudah tembus 67 persen. Dari 702 bed yang tersedia, sudah terisi 471 bed.

Namun, ada juga sejumlah daerah yang tingkat BOR-nya rendah alias daya tampung pasien masih cukup. Misalnya, Trenggalek, Magetan, dan wilayah pesisir selatan Jatim.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Jawa Timur dr Makhyan Jibril menegaskan bahwa di beberapa daerah ada BOR yang sudah di atas 90 persen. Dia memisalkan Surabaya. Pasien yang masuk bergantian dengan pasien yang sembuh. ”Saling berkejaran. (Kondisi, Red) itu yang terjadi saat ini,’’ katanya.

Fenomena tersebut merupakan dampak naiknya kasus positif Covid-19 yang cukup tinggi. Kemarin pertambahan kasus positif Covid-19 di Jawa Timur mencapai 889 kasus. Dengan demikian, total pasien aktif mencapai 7.031 orang. Sementara itu, total kumulatifnya 169.684 kasus.

Sejauh ini, sejumlah solusi darurat sudah dilakukan. Terakhir, menambah ruang perawatan di Asrama Haji Sukolilo. Ruang tersebut digunakan untuk penderita Covid-19 tanpa gejala. Pemprov juga berencana mendirikan rumah sakit lapangan di Ngawi. Tepatnya di Agro Techno Park (ATP) Ngrambe. Namun, rencana tersebut belum terealisasi.

Selain itu, satgas Covid-19 memantau pendistribusian pasien. Sebab, penuhnya rumah sakit juga dipicu pendistribusian yang tidak merata. Nanti pasien di RS yang BOR-nya tinggi dipindahkan ke daerah yang BOR-nya masih rendah. ”Karantina atau dirawat di rumah sakit mana pun sama saja,’’ jelas dia. 

Fungsikan Stadion hingga Isolasi Terpusat

Lonjakan pasien baru yang terpapar virus korona juga membuat kelimpungan Satgas Covid-19 di tingkat kabupaten/kota. Sejumlah langkah darurat pun harus dilakukan.

Di Bondowoso, situasi pandemi di kabupaten tersebut sebenarnya sempat melandai. Namun, kini grafiknya naik tajam. Bahkan sempat menjadi salah satu yang tertinggi di Jatim.

Sejak Sabtu (26/6), pemkab melalui badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) mendirikan sejumlah tenda darurat sebagai antisipasi jika kasus positif Covid-19 melonjak.

Tak hanya itu, Bupati KH Salwa Arifin juga merevisi peraturan bupati (perbup) tentang pengaturan kemasyarakatan. Aktivitas warga makin diperketat. ”Sebagai upaya penerapan PPKM mikro,” katanya.

Di Magetan, pemkab setempat juga menyiapkan antisipasi jika BOR di RSUD dr Sayidiman mencapai 80 persen. Salah satunya, memfungsikan wisma karantina yang sebelumnya dipakai untuk isolasi para pekerja migran Indonesia (PMI) yang baru pulang. Selain itu, muncul opsi penggunaan Stadion Yosonegoro. ”Ini beberapa opsi untuk mengantisipasi lonjakan kasus,’’ kata Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Venly Tomi Nicholas.

Baca Juga: Direktur Selewengkan Voucher Hartono Elektronik Rp 4,4 Miliar

Di Banyuwangi, pemkab setempat menerapkan isolasi terpusat dengan mengoperasikan Gedung Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kecamatan Licin. Selain itu, Gedung Wanita disiapkan sebagai tempat isolasi serupa jika Gedung Diklat ASN penuh.

Bupati Ipuk Fiestiandini mengatakan, dengan isolasi terpusat, potensi penularan Covid-19 bisa diminimalkan. 


Nyaris 70 Persen, Okupansi Bed di Jatim Melebihi Batas Normal