FC Barcelona vs Bayern Muenchen: Tekad Melupakan 2-8

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

FC Barcelona vs Bayern Muenchen: Tekad Melupakan 2-8


JawaPos.com – Bayern Muenchen dianggap sudah tidak memiliki lawan di Jerman meski musim ini baru berlangsung sebulan.

Alasannya, Bayern telah mengalahkan Borussia Dortmund 3-1 dalam perebutan DFL-Supercup (Piala Super Jerman).

Akhir pekan lalu (12/9), Bayern melumat rival utama lainnya, RB Leipzig, dengan skor telak 4-1.

Jemawanya Bayern seolah menular ke Liga Champions.

Meski memulai fase grup dengan menghadapi FC Barcelona di Camp Nou dini hari nanti (siaran langsung SCTV/Champions TV 1 pukul 02.00 WIB), Die Roten sangat santai.

Hal itu juga dipicu kekuatan Barca musim ini yang tidak lagi memiliki Lionel Messi.

Second striker Bayern Thomas Mueller mengungkapkan bahwa menghadapi Barca minus Messi seperti mereduksi gairah.

”Agak mengecewakan dia (Messi) tidak lagi di sana (Barca). Sangat mungkin, tanpa Messi, mereka (Barca) tidak memiliki serangan hebat lagi,” tuturnya kepada Mundo Deportivo.

Dalam logika Mueller, dengan Messi saja di perempat final Liga Champions dua musim lalu (15/8/2020), Barca dihancurleburkan oleh Bayern dengan skor supertelak 2-8.

Apalagi tanpa keberadaan superstar Argentina tersebut.

Kalaupun ada yang sedikit memotivasi Mueller, itu adalah kesempatan berlaga di Camp Nou.

Stadion dengan kapasitas terbesar di Eropa (99.354 penonton).

”(Camp Nou adalah) stadion yang mengagumkan,” ucap Mueller yang punya statistik sangat produktif saat melawan Barca (6 gol dalam 5 pertemuan).

Di Camp Nou, di rumah sendiri, Barca tentu saja tidak akan mau dipermalukan.

Entrenador Barca Ronald Koeman dilaporkan sangat serius mempersiapkan laga dini hari nanti.

Penundaan jornada keempat La Liga melawan Sevilla (sedianya dimainkan pada akhir pekan lalu, 11/9) memberikan waktu lebih banyak bagi Koeman meracik strategi terbaik.

Misi utama pelatih yang dijuluki Tintin itu adalah membuat Sergio Busquets dkk melupakan memori kekalahan 2-8.

”Beberapa pemain yang ada di skuad saat ini masih merasakan sakitnya kekalahan itu (2-8). Kini, justru dengan perubahan tim, kami punya kesempatan revans dan menyakiti mereka (Bayern, Red),” ucap Koeman.

Hanya, PR (pekerjaan rumah) menanti Koeman.

Selain tuntutan menanggalkan Barca yang biasanya bergantung kepada Messi, tiga laga awal Barca di La Liga menampakkan sisi lemah mereka.

Yaitu, sektor pertahanan yang rapuh. Blaugrana tidak pernah bisa mencatat clean sheet.

Marca melaporkan bahwa Koeman mungkin beralih dari skema empat bek (4-3-3) menjadi tiga bek (3-5-2) untuk lebih memperkuat pertahanan dan penguasaan bola.

Skema tiga bek juga dianggap lebih pas untuk dua penyerang Belanda, Memphis Depay dan Luuk de Jong.

Memphis dan De Jong juga familier dengan skema tersebut ketika Koeman masih menangani timnas Belanda.

Bahkan, tahun-tahun terbaik Memphis dan De Jong bersama Oranje terjadi di era kepelatihan Tintin atau pada 2018 sampai 2020.

Tak hanya terkait banyak dalam urusan mencetak gol, tetapi juga banyak menorehkan caps.


FC Barcelona vs Bayern Muenchen: Tekad Melupakan 2-8