Tertinggal 19 Angka, Ngebut di Kuarter Terakhir, dan Menang Telak

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Tertinggal 19 Angka, Ngebut di Kuarter Terakhir, dan Menang Telak


JawaPos.com-Kemarin (2/11) tuan rumah Boston Celtics masih unggul 19 poin di TD Garden atas lawan mereka Chicago Bulls pada akhir kuarter ketiga. Saat itu mereka memimpin 94-75. Memasuki kuarter terakhir, Jaylen Brown dkk juga masih unggul 14 poin, 103-89.

Namun, sejak menit awal kuarter pemungkas, sang tamu bangkit. Bulls memborong 12 poin pertama pada kuarter keempat. Tim berlogo kepala banteng itu memperkecil ketinggalan menjadi satu bola saja, 101-103.

Shooting guard rookie Bulls Ayo Dosunmu lantas menjadi mimpi buruk untuk tuan rumah. Tembakan tiga angkanya saat laga tersisa 6 menit 53 detik membuat Bulls berbalik unggul 106-105.

Bulls kemudian makin nyaman dengan mencetak 18 dari 20 poin terakhir yang tercipta dan memastikan kemenangan 128-114 atas Celtics.

”Sungguh memuaskan saat kami tak berhenti berjuang,” ucap small forward Bulls DeMar DeRozan, dilansir ESPN. ”Ini laga tandang penting. Dilaksanakan di tempat yang sulit bagi tim tamu, tapi kami sama sekali tidak gentar,” tambahnya.

DeRozan jadi pemain Bulls yang paling subur. Dia memborong 37 poin. Shooting guard Zach LaVine jadi penyumbang poin terbanyak kedua Bulls dengan 26 poin. Bintang-bintang Celtics seperti Jaylen Brown, Jayson Tatum, Al Horford, dan Marcus Smart sejatinya sudah tampil apik.

Brown mencetak 28 poin, Tatum dan Horford masing-masing 20 angka. Sementara Smart 16 angka. Tapi, pada kuarter keempat, mereka semua malah melempem. Tatum hanya mampu menambah 2 poin. Sementara itu, Brown malah tak menambah poin sama sekali dan hanya melakukan dua kali percobaan tembakan.

”Kami punya pemain-pemain hebat. Tapi, mereka menghentikan semuanya dengan sangat baik. Dan kami gagal melewati itu,” ucap Smart kepada Boston Globe.

Hasil tersebut membuat Bulls kini punya rekor apik 6-1 di awal musim. Sementara itu, Celtics masih harus memperbaiki performa karena baru menang dua kali dari tujuh laga alias mengumpulkan rekor 2-5.

Rekor kurang baik tersebut jadi tantangan tersendiri untuk head coach anyar Celtics Ime Udoka. Musim ini dia mulai mengisi kursi yang sebelumnya dimiliki Brad Stevens itu. Stevens sendiri masuk jajaran manajemen Celtics. Dia kini menduduki posisi president basketball operations Celtics.

”Kami terlalu cepat merayakan keunggulan. Pada akhirnya itu menggigit diri kami sendiri. Ini benar-benar pelajaran penting,” ucap Udoka kepada ESPN.

Sebanyak 19 ribu lebih penonton yang memadati TD Garden kemarin beberapa sudah meninggalkan lapangan sebelum laga usai. Mereka juga mem-boo tim kesayangan mereka sendiri akibat kecewa dengan kekalahan tersebut.


Tertinggal 19 Angka, Ngebut di Kuarter Terakhir, dan Menang Telak