Tidak Ada PHK, Perusahaan Ini Tetap Ekspor di Tengah Pandemi

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Tidak Ada PHK, Perusahaan Ini Tetap Ekspor di Tengah Pandemi


JawaPos.com – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mengdampingi perusahaan manufaktur yang berjuang di tengah pandemi. Pendampingan itu diharapkan dapat menjaga industri tetap stabil dan setidaknya mampu menjaga produksi.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin Doddy Rahardi mengatakan, pihaknya terus mendampingi sektor manufaktur dalam bertransformasi menuju industri 4.0. Salah satu tujuannya untuk bisa menciptakan daya saing global. Selain itu BPPI juga sudah meninjau kesiapan perusahaan dalam mengantisipasi penyebaran virus Covid-19.

“Kami masih melakukan pendampingan dengan target tahun 2021 sudah bertransformasi menjadi industri 4.0, bertransformasi digital. Jadi bisa bersaing, bisa masuk pasar global dan menghasilkan devisa Negara. Ini pejuang-pejuang industri ada di sini salah satunya,” terang Doddy usai meninjau progress assessment INDI 4.0 di kawasan Industri Delta Silicon, Cikarang, Jumat (14/8).

Doddy Rahardi menyebut, salah satu yang diberikan pendampingan yakni PT Tata Metal Lestari (Tatalogam Group). Dia menyebut, PT Tata Metal Lestari mampu meningkatkan produktivitas, menjaga kinerja mesin peralatan, dan mengikuti protokol kesehatan dengan ketat.

Baca juga: Ekspor Industri Logam Capai USD 9,2 Miliar

Hasilnya, Tata Metal Lestari yang bergerak di indutri logam tetap melakukan ekspor baja ringan di tiga negara. Yakni, Australia, Thailand dan Puerto Rico.

Vice President PT Tata Metal Lestari Stephanus Koeswandi menyebut, pasar ekspor bisa menjadi tolok ukur bagi produk yang dihasilkan manufaktur yang telah bertransformasi ke era 4.0. Sebab, standar yang ditentukan di berbagai negara sangat tinggi dan berbeda-beda.

“Buah dari penerapan project Indi 4.0 ini adalah efisiensi yang berujung pada kualitas,” ujar Stephanus Koeswandi.

Baca juga: Ekspor Ilegal Tembus 170 Juta Ekor, Penyelundupan Harus Diberantas

Dia mengklaim, pihaknyaa sudah bisa menembus pasar di delapan negara. Ekspor perdana dimulai April 2020, saat Indonesia baru dilanda pandemi Covid-19. Pada Agustus, Tata Logam kembali mengekspor 2.000 ton baja lapis aluminium seng atau galvanum. “Di tempat kami tidak ada satu pun karyawan yang di-PHK,” sebutnya.

Selain itu, Stephanus berharap langkah ekspor yang dilakukannya dapat berkontribusi terhadap penerimaan negara di tengah pandemi Covid-19.


Tidak Ada PHK, Perusahaan Ini Tetap Ekspor di Tengah Pandemi