Besar di Pesantren, Gus Muhdlor: Janji Kampanye Harus Ditepati

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Besar di Pesantren, Gus Muhdlor: Janji Kampanye Harus Ditepati


JawaPos.com – Calon Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) menegaskan nilai-nilai pembelajar tangguh yang dilandasi akhlak mulia menjadi pedoman penting bagi santri di seluruh Indonesia untuk turut berkontribusi dalam pembangunan negara. Dalam peringatan Hari Santri 2020 yang diperingati tanggal 22 Oktober ini, Gus Muhdlor mengajak warga masyarakat Sidoarjo untuk menanamkan akhlak mulia dalam kehidupan bermasyarakat.

“Saat menjadi santri kita diajarkan untuk terus belajar, bersikap sopan dan menanamkan akhlak mulia. Ini tentunya menjadi dasar-dasar yang baik bagi warga dalam berkontribusi terhadap pembangunan daerah kedepan,” katanya dalam keterangan pers di Sidoarjo, Kamis (22/10).

Sikap dasar ala santri inilah yang nantinya juga akan diterapkan dalam membangun Sidoarjo kedepan jika dirinya terpilih menjadi Bupati. Sebagai santri tulen yang sejak kecil dibesarkan di lingkungan pesantren, Gus Muhdlor mengatakan dirinya akan membawa nilai-nilai mulia yang diajarkan di pesantren saat mempimpin Sidoarjo di masa depan.

“Yang utama adalah pemerintahan yang bersih, serta pelaksanaan janji dan program yang sudah kami susun di masa kampanye ini. Karena bagi kami, sabagai santri, janji adalah hutang yang harus dibayar lunas. Karenanya semua program Insyaallah akan kami jalankan dengan maksimal,” tutur Direktur Pendidikan di Pesantren Progresif Bumi Shalawat Sidoarjo ini.

Gus Muhdlor, yang berpasangan dengan Cawabup Subandi dalam Pilkada Sidoarjo 2020, telah menyusun 17 program utama untuk perubahan Sidoarjo kedepannya.

Alumnus Universitas Airlangga Surabaya itu menjelaskan, 17 program ini menyasar berbagai sendi kehidupan, mulai peningkatan ekonomi warga, derajat kesehatan warga, kualitas SDM, tata kota, pembangunan desa, hingga pengembangan kapasitas anak muda.

Program pertama, pembukaan 100 ribu lapangan kerja sebagai upaya pemulihan ekonomi dari dampak pandemi Covid-19. Program ini akan dijalankan selama masa kepemimpinannya beberapa tahun.
Kedua, bantuan permodalan untuk kelompok usaha mikro perempuan.

Ketiga, membawa 20.000 UMKM naik level. Keempat, renovasi 2.000 warung rakyat. Kelima, reformasi perizinan untuk wujudkan iklim investasi yang kondusif. Keenam, BPJS Kesehatan untuk warga menuju universal health coverage.

Ketujuh, program peningkatan kesejahteraan tenaga kesehatan, kader Posyandu, dan kader kesehatan lainnya. Kedelapan, peningkatan kesejahteraan Guru Tidak Tetap (GTT), Guru Swasta, Tenaga Honorer. Kesembilan, insentif plus untuk guru ngaji dan guru keagamaan.

Kesepuluh, beasiswa kuliah untuk 10.000 anak muda. Kesebelas, makanan gratis bergizi tiap hari untuk warga miskin, lansia, difabel, atau memiliki penyakit kronis. Kedua belas, pendirian Sidoarjo Youth Center sebagai pusat kreativitas anak muda.

Ketiga belas, dana operasional Rukun Tetangga (RT) hingga Rp 6 juta per tahun, Keempat belas, peningkatan alokasi dana desa (ADD) untuk peningkatan kesejahteraan perangkat desa. Kelima belas, 24 jam pengaduan rakyat respons cepat. Keenam belas, penataan kota dan transportasi terpadu untuk mengurai kemacetan yang selama ini menjadi masalah klasik bagi warga Sidoarjo yang bekerja di luar kota seperti Surabaya. Ketujuh belas, perluasan RTH, revitalisasi sungai, dan revolusi manajemen sampah.


Besar di Pesantren, Gus Muhdlor: Janji Kampanye Harus Ditepati