Pemkot Banjarmasin Tak Izinkan Fasilitas Umum Jadi Pasar Ramadan

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Pemkot Banjarmasin Tak Izinkan Fasilitas Umum Jadi Pasar Ramadan


JawaPos.com–Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, tidak mengizinkan fasilitas umum jadi tempat digelarnya pasar Ramadan 2021 atau 1442 hijriah. Sebab saat ini, masih masa pandemi Covid-19.

Plh Wali Kota Banjarmasin Mukhyar seperti dilansir dari Antara di Banjarmasin mengatakan, pandemi Covid-19 yang masih tinggi tidak memungkinkan pasar Ramadan digelar. Sebab, berpotensi menimbulkan kerumunan.

Untuk mengantisipasi terjadinya ledakan kasus positif Covid-19 dari kerumunan pasar Ramadan, pemerintah kota mengambil langkah tidak memberikan izin digelar pasar khusus menjual menu berbuka puasa itu pada bulan suci tersebut.

”Jadi, mohon maaf kami tidak berani mengizinkan digelarnya pasar Ramadan di fasilitas umum utamanya milik pemerintah kota,” ujar Mukhyar.

Fasilitas umum yang biasa jadi tempat pasar Ramadan tersebut adalah di RTH Kamboja, di wilayah Siring Sungai Martapura (depan jalan Balai Kota Banjarmasin), Siring 0KM, serta Pasar Terapung.

”Jadi seperti tahun lalu saja, kita imbau digelar secara online,” papar Mukhyar.

Pada Ramadhan 2020 atau 1441 hijriah, lanjut Mukhyar, kondisi daerah seperti sekarang ini pandemi Covid-19. Sehingga, pemerintah kota meniadakan pasar Ramadan yang biasa digelar setiap tahun dan sudah menjadi ikon wisata pada bulan suci di Kota Banjarmasin.

Para pedagang pasar Ramadan, kata dia, dibantu dinas kebudayaan dan pariwisata kota menjual segala macam menu berbuka puasa secara daring. ”Jadi memang harus dibiasakan, pedagang bisa menjual secara online,” tutur Mukhyar.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarmasin Ikhsan Al-Haq menyatakan, pasar Ramadan secara daring dilaksanakan pada Ramadhan 1441 Hijriah karena masa pandemi Covid-19. ”Tahun ini sistemnya lebih kita perbaiki lagi,” ujar Ikhsan.

Menurut dia, berdasar pengalaman tahun lalu pasar Ramadan secara online cukup besar omzetnya. Bahkan mengalahkan omzet pasar Ramadan sebelumnya yang secara tatap muka atau digelar langsung.

”Pada 2019 kan pasar Ramadan seperti biasa, itu omzet satu bulan sekitar Rp 900 juta, nah pada 2020 karena pandemi Covid-19, pasar Ramadan digelar secara online, ternyata omzetnya mencapai Rp 2,3 miliar,” ujar Ikhsan.

Saksikan video menarik berikut ini:


Pemkot Banjarmasin Tak Izinkan Fasilitas Umum Jadi Pasar Ramadan