Pertolongan Pertama, Langsung Istirahat setelah Muncul Cedera

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Pertolongan Pertama, Langsung Istirahat setelah Muncul Cedera


Olahraga urban semakin digemari. Lari, fitness, dan bersepeda jadi pilihan paling diminati. Seiring dengan itu, potensi cedera juga membayangi. Sangat penting mempelajari penanganan pertama pada cedera supaya kondisi tak semakin parah.

SEBELUM mengenal penanganannya, sangat penting mengenal bentuk-bentuk cedera yang mungkin terjadi karena olahraga. Dalam penjelasannya, dr Theri Effendi SpOT(K) membagi cedera olahraga menjadi tiga macam. Pertama dislokasi, yaitu terlepasnya sendi dari tempat asalnya. ”Yang disebabkan kerusakan atau robekan kapsul sendi dan ligamen,” ucapnya. Kedua, luka pada kulit hingga pendarahan dan potensi infeksi. Ketiga, fraktur atau patah tulang.

Lutut, pergelangan kaki, bahu, dan pergelangan tangan adalah beberapa bagian tubuh yang paling umum mengalami cedera saat olahraga. Pada lutut, cedera umum yang terjadi adalah robekan ligamen dan jaringan lunak, cedera tulang rawan, serta cedera otot di sekitar lutut. ”Yang sering itu anterior cruciate ligaments (ACL) pada jaringan yang menghubungkan paha dengan tulang kering di sendi lutut,” tutur alumnus Universitas Airlangga itu. Contoh lainnya, pada bagian ankle sering terjadi sprain ankle atau dalam istilah awam disebut keseleo.

Penyebab cedera sebenarnya cukup banyak (lihat grafis). Salah satunya adalah intensitas yang berlebihan. Gerakan yang berulang-ulang dan overused bisa mengakibatkan beban pada tulang hingga timbul stress fracture. Asupan gizi juga sangat memengaruhi kesiapan tubuh saat olahraga. ”Misal, kurang elektrolit, lalu muncul kram saat lari. Ya, ditambah asupannya. Jika hanya dipijat tanpa menambah asupan, kram lagi nanti,” ujar Theri.

Dalam pertolongan pertama pada cedera, rumus RICE bisa dihafalkan dan diaplikasikan. Huruf R pada RICE berarti rest atau istirahat. ”Jika sudah muncul cedera, segera hentikan untuk istirahat,” ucapnya. Jika tubuh dipaksa melanjutkan, bisa jadi cedera justru semakin parah dan membutuhkan penanganan lebih.

Langkah berikutnya adalah icing. Area tubuh yang cedera dikompres dengan es atau air dingin. Jika memang terjadi pendarahan, kompres dingin bisa membantu mempersempit pembuluh darah. Pendarahan akan berkurang dan pembengkakan lebih cepat mengecil. Dua kesalahan umum yang sering dilakukan adalah melakukan kompres hangat atau dengan alkohol. Air hangat justru membuat pembuluh darah melebar dan pendarahan semakin banyak. Sementara itu, alkohol berfungsi membersihkan luka atau pendarahan luar saja.

Compression adalah memberikan tekanan yang tepat pada bagian cedera. Ingat, tekanan yang dimaksud bukan pijatan. Melainkan penggunaan bandage yang juga berfungsi mengistirahatkan area yang cedera. ”Dan memasangnya juga tidak asal. Tidak terlalu menekan hingga kesempitan, tapi juga tidak terlalu longgar,” tegasnya.

Terakhir, elevating adalah menempatkan bagian tubuh yang cedera lebih tinggi dari jantung. Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah pembuluh darah vena membawa darah ke jantung. Darah tak lagi menumpuk di area cedera. Jika cedera terjadi di tangan, tangan bisa digendong dan dibiarkan istirahat. Jika cedera terjadi di kaki, posisi tiduran atau duduk diikuti dengan kaki yang diberi sandaran lebih tinggi.

Langkah-langkah tersebut merupakan pertolongan pertama. Jika cedera tidak mereda beberapa hari, disarankan melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan.

Baca Juga: Bandingkan dengan Sinovac, Ahli Hongkong Puji Vaksin Pfizer-BioNTech

Pemijatan sangat tidak dianjurkan. Pijatan yang diberikan bisa memperparah kondisi cedera di dalam tubuh. ”Penyembuhan jadi tidak bisa maksimal. Padahal, kita tentu ingin kembali normal atau malah kondisinya lebih baik,” ucap Theri.

APA SAJA PENYEBAB CEDERA?

• Intensitas latihan melebihi kekuatan tubuh, terlalu banyak atau terlalu cepat.

• Ada benturan hingga mengakibatkan traumatic injury.

• Asupan gizi kurang sehingga performa tubuh tidak maksimal.

• Pemanasan dan pendinginan kurang atau tidak efektif.

• Teknik dan alat olahraga kurang tepat.

• Adanya kondisi tubuh khusus karena pengaruh genetik, kelemahan otot, atau bagian tubuh kurang fleksibel.

PENANGANAN CEDERA DENGAN RICE

Rest: istirahatkan tubuh setelah muncul rasa nyeri

Icing: kompres dengan air es, bukan air hangat

Compression: tekanan bisa diberikan dengan bandage yang tak terlalu kencang atau terlalu longgar

Elevating: bagian yang cedera diposisikan lebih tinggi daripada jantung

Saksikan video menarik berikut ini:


Pertolongan Pertama, Langsung Istirahat setelah Muncul Cedera