Timnas Muda Bersinar, Anak Mantan Pemain Sepak Bola Kamerun Bersinar

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Timnas Muda Bersinar, Anak Mantan Pemain Sepak Bola Kamerun Bersinar


JawaPos.com – Indonesia Patriots dan West Bandits Solo langsung tancap gas di laga perdana Indonesian Basketball League (IBL) 2021.

Mereka berhasil menumbangkan lawan-lawannya dalam pertandingan di Robinson Cisarua Resort, Bogor, kemarin (10/3). Indonesia Patriots yang berisikan para pemain Timnas muda Indonesia itu menaklukkan NSH dengan skor 55-45. West Bandits sukses menundukkan Amartha Hangtuah (61-56).

Kapten Indonesia Patriots Muhamad Arighi mengakui, masih ada rasa grogi di laga perdana. Apalagi, mereka sempat absen selama hampir setahun. ”Sudah lama tidak bertanding. Atmosfernya berbeda dengan saat latihan,” ujarnya pada konferensi pers setelah pertandingan.

Namun, dia dan rekan-rekannya bisa menemukan pola permainan yang pas. Sebab, mereka termotivasi melawan para pemain senior di NSH.

Dalam laga itu, Hendrick Xavi Yonga, putra mendiang mantan pemain Persija Jakarta dan Persikota Tangerang asal Kamerun Francis Yonga tampil solid. Dia mencetak poin tertinggi dengan 13 poin, 3 rebound, dan 3 assist.

Nah, hari ini (11/3) Patriots harus menghadapi West Bandits Solo. Melawan West Bandits, pihaknya memiliki strategi lain setelah berkaca dari evaluasi pertandingan kemarin. ”Semua kami perbaiki. Juga, makan dan istirahat yang cukup. Kami siap lakukan yang terbaik untuk besok (hari ini, Red),” katanya.

Perhelatan IBL tetap mendapatkan animo dari pencinta basket tanah air. Meski IBL tidak bisa ditonton secara langsung, sangat banyak penonton yang menyaksikan live streaming di IBL TV melalui kanal YouTube. Total, ada lebih dari 20 ribu penonton.

Dirut IBL Junas Miradiarsyah menyatakan, penonton sebanyak itu belum pernah terjadi sebelumnya. Biasanya, banyak penonton saat playoff. ”Ini membuktikan kepada mitra dan sponsor bahwa hanya medianya yang berubah. Penonton tetap antusias,” jelasnya dalam konferensi pers virtual kemarin.

IBL memang menjadi cabang olahraga pertama yang mengadakan kompetisi resmi. Karena itu, bukan hanya publik basket yang antusias, tetapi juga masyarakat pencinta olahraga di cabor lain. Salah satu yang dilihat tentu saja penerapan protokol kesehatan. Meski IBL menggunakan sistem bubble, prokes diterapkan sangat ketat.

Di antara empat pertandingan yang seharusnya diselenggarakan, ada satu yang tertunda. Yaitu, duel antara Bima Perkasa Jogja melawan Satya Wacana the Saints Salatiga. Penundaan dilakukan karena ada seorang pemain Bima Perkasa yang positif Covid-19. Yakni, Rachmad Febri Utomo. Kepastian tersebut diperoleh setelah hasil uji usap ketiga yang dilakukan pada Senin (8/3).

Ya, meski hanya ada satu pemain yang positif, pihaknya tetap menunda pertandingan. Sebab, hal itu tidak terlepas dari masukan dari dokter untuk tidak ambil risiko. ”Sebaiknya kami menunda satu laga di awal daripada mengambil risiko untuk selanjutnya,” tutur Junas.

Selain Febri, ada dua orang yang hasil tes PCR-nya juga positif. Yaitu, satu ofisial dari Satria Muda dan satu lagi dari West Bandits. Semuanya sudah diisolasi meski dinyatakan negatif dalam dua tes sebelumnya, tepatnya pada 1 Maret dan 6 Maret.

Di sisi lain, Pelita Jaya Jakarta kini sudah memiliki 14 pemain yang negatif. Artinya, tinggal dua pemain yang masih positif Covid-19. Pelita Jaya baru akan masuk IBL Camp pada 15 Maret dan bertanding dua hari setelahnya.

Meski telat, Pelita Jaya tetap menjalani total 16 laga di fase pertama ini. ”Saya mengapresiasi 11 tim lain yang memahami kondisi Pelita Jaya. Sebab, kami semua punya satu visi yang sama, yakni bagaimana liga ini bisa digelar,” tandas Junas.


Timnas Muda Bersinar, Anak Mantan Pemain Sepak Bola Kamerun Bersinar