Gangguan Berkemih, Waspada Gejala Hipospadia Pada Anak Laki-laki

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Gangguan Berkemih, Waspada Gejala Hipospadia Pada Anak Laki-laki


JawaPos.com – Orang tua diimbau untuk segera melakukan deteksi dini adanya gejala Hipospadia dan kelainan genital lainnya pada anak karena penyakit ini dapat disembuhkan. Penanganan medis yang segera dan tepat akan membantu agar anak dengan kasus ini memiliki kualitas hidup yang lebih baik.

Namun sayangnya, masih terdapat beberapa hambatan dalam tatalaksana penyakit ini. Antara lain karena sebagian besar masyarakat Indonesia relatif tidak terbuka untuk mendiskusikan kelainan genitalia pada keluarga mereka.

Dokter Spesialis Urologi Siloam Hospitals ASRI dr. Arry Rodjani, Sp.U (K), menjelaskan, hipospadia merupakan kelainan bawaan lahir pada genitalia pria yang ditandai dengan letak lubang saluran kemih yang tidak terletak pada ujung penis. Tetapi terletak pada bagian bawah batang penis. Kulit kulup yang tidak terbentuk sempurna dan tampak berkumpul dibagian atas penis sedangkan bagian bawahnya tidak tertutup (seperti hoodie) dan penis akan tampak bengkok saat ereksi.

Hipospadia merupakan kasus kelainan genital yang sering ditemukan. Menurutnya hipospadia menyebabkan gangguan saat berkemih.

“Hipospadia tidak menimbulkan rasa sakit namun menyebabkan gangguan saat berkemih. Kelainan ini dapat menimbulkan dampak jangka panjang yaitu gangguan pada fungsi reproduksi, infertilitas, dan psikologi jika tidak diterapi dengan benar,” kata dr. Arry.

Kelainan ini secara sederhana dapat dibagi ringan, sedang dan berat. Meskipun demikian lokasi anatomi dari ujung lubang saluran kemih mungkin tidak selalu cukup untuk menjelaskan tingkat keparahan dan sifat komplek dari penyakit ini. Perlu juga mempertimbangkan panjang penis, ukuran, bentuk, kualitas lempeng saluran kemih dan derajat kelengkungan penis.

“Diagnostik penderita Hipospadia dapat dengan mudah ditegakkan. Namun demikian, Hipospadia berat dengan testis yang tidak teraba baik satu sisi maupun keduanya, atau dengan kelamin ambigu, membutuhkan pemeriksaan genetik dan endokrin segera setelah lahir untuk menyingkirkan Disorder Sexual Development (DSD),” lanjutnya.

Penyebab Kelainan Genital

Dokter Spesialis Urologi Siloam Hospitals ASRI Dr. dr. Irfan Wahyudi, Sp.U (K), menjelaskan kasus kelainan genital karena bawaan lahir umumnya terjadi akibat pembentukan organ genitalia yang tidak sempurna selama bayi di dalam kandungan. Proses pembentukan organ genitalia ini melibatkan banyak faktor, mulai dari faktor genetik (kromosom seks), gonad, hormon, hingga reseptor hormon.

“Gangguan pada salah satu atau beberapa faktor dalam proses pembentukan ini akan dapat menyebabkan kelainan genital,” katanya.

Ia memaparkan kelainan bawaan genitalia merupakan kelainan yang cukup sering terjadi. Kejadian testis yang tidak turun (undescensus testis) sebagai contoh, terjadi pada 1 persen kelahiran anak laki-laki. Kelainan genital pada anak laki-laki umumnya terbagi menjadi 2 jenis, yaitu kelainan pada penis dan buah zakar.

Untuk kelainan pada penis, variasi kelainannya meliputi kulit penis menutupi lubang kencing (fimosis), ukuran penis kecil (mikropenis), penis tidak muncul (buried penis), serta lubang penis tidak pada tempatnya (hipospadia). Sedangkan kelainan pada buah zakar kasusnya seperti buah
zakar yang tidak turun dan retraktil testis.

Solusinya

Indikasi operasi rekonstruksi pada penderita Hipospadia bertujuan untuk fungsional dan kosmetik. Fungsional, artinya diharapkan penis lurus saat ereksi dan lubang saluran kemih
dibuatkan sampai mendekati ujung penis sehingga pasien bisa berkemih dengan aliran urine yang lurus kedepan saat posisi berdiri, sedangkan tujuan kosmetik adalah penampilan penis seperti penis yang sudah disunat.

“Penting disadari oleh orang tua untuk tidak mengkhitan anak dengan Hipospadia karena kulit kulup yang ada akan digunakan untuk jaringan pembuatan saluran kemih,” kata dr. Arry.


Gangguan Berkemih, Waspada Gejala Hipospadia Pada Anak Laki-laki