Peneliti: Pasien Covid-19 Embuskan 95 Persen Partikel Virus di Udara

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Peneliti: Pasien Covid-19 Embuskan 95 Persen Partikel Virus di Udara


JawaPos.com – Para peneliti menemukan bahwa tetesan pernapasan yang dikeluarkan dari mulut dan hidung pasien Covid-19 bisa menular ke orang lain melalui udara di dalam ruangan. Proses tersebut telah diamati sebagai pendorong utama penyebaran Covid-19 menurut Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) AS. Itulah mengapa pentingnya masker dan menjaga jarak sosial untuk membatasi penularan virus.

“Kini kasus sedang mengalami kebangkitan. Harus meningkatkan pemahaman tentang bagaimana aerosol menularkan penyakit menular di udara,” kata seorang insinyur biomedis Harvard yang telah mempelajari penyebaran Covid-19, Davic Edwards, seperti dilansir dari Science Times, Kamis (10/6).

Edwards mengatakan saat seseorang berpidato, batuk, dan tetesan yang menyebar, biasanya terlibat dalam penularan penyakit melalui udara. Bahkan sejumlah kecil virus dapat menyebar.

Baca juga: Tak Cuma Hilang Penciuman, Sisa Gejala Covid-19 Bisa Dilihat dari Kuku

“Ketika seseorang yang terinfeksi Covid-19 berbicara atau batuk, dia mengeluarkan partikel pernapasan kecil yang berkisar antara 95 persen hingga 99 persen cairan,” jelas Edwards.

Setelah terkena udara, cairan dalam tetesan yang mengandung jumlah virus yang bervariasi, menguap, meninggalkan virus untuk menyebar dan berpotensi menyebar ke orang lain. Bahkan tetesan dengan virus dalam jumlah kecil dapat memicu penularan, khususnya di tempat-tempat tertutup dan ramai di dalam ruangan.

Masker kain menghalangi setidaknya 50 persen dari aerosol. Masker lain yang bisa memblokir hingga 95 persen tetesan seperti N95. Masker bedah bahkan lebih efektif.


Peneliti: Pasien Covid-19 Embuskan 95 Persen Partikel Virus di Udara