3.980 Kasus DBD di Jawa Timur, 46 Penderita Meninggal Dunia

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

3.980 Kasus DBD di Jawa Timur, 46 Penderita Meninggal Dunia


JawaPos.com – Selain pandemi virus korona yang belum sepenuhnya selesai, potensi persebaran demam berdarah dengue (DBD) di Jatim patut diwaspadai. Sebab, pertambahan jumlah pasien penyakit berbahaya itu terus berlangsung.

Sejak awal tahun hingga saat ini, tercatat ada 3.980 kasus DBD di berbagai penjuru Jatim. Dari jumlah itu, 46 pasien DBD tidak dapat diselamatkan.

Persebaran kasus DBD di Jatim terjadi di sebagian besar kabupaten/ kota. Yang paling banyak adalah Situbondo (mencapai 464 kasus), disusul Jember (261 kasus) serta Sidoarjo (253 kasus).

Situasi itu berpotensi terus berlangsung. Mengingat, musim hujan sudah tiba. ”Memasuki musim hujan saat ini perlu peningkatan kewaspadaan mengenai penularan DBD,” ucap Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim Erwin Ashta Triyono kemarin.

Karena potensi itu pula, Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengeluarkan Surat Edaran Nomor 440/3261/ 012.4/2021 tentang Kewaspadaan DBD. ”Untuk itu, semua wilayah diharapkan segera mempersiapkan penanganan maupun pencegahan sesuai SE,” katanya.

Salah satu pencegahan itu adalah dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) lewat tindakan 3M plus. Yakni, menguras bak mandi, menutup rapat tempat pembuangan air, serta menyingkirkan atau mendaur ulang barang bekas yang berpotensi sebagai sarang nyamuk.

Tindakan plusnya bisa dijalankan melalui pemberantasan larva dengan obat maupun memelihara ikan agar jentik tak bisa berkembang. ”Pencegahan lain yang bisa dicoba adalah dengan menghindari gigitan nyamuk. Seperti menanam pohon pengusir nyamuk dan memasang kelambu di rumah,” katanya.

Erwin mengatakan, jika warga mengalami gejala demam berdarah, seperti demam beberapa hari, diharapkan segera melakukan pemeriksaan. Tujuannya, memastikan kondisi sekaligus segera mendapatkan penanganan. Sebab, jika gejalanya sudah memburuk, itu bisa berdampak pada penanganan dan berakibat fatal.

Potensi persebaran DBD juga mendapat perhatian dari Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim Hikmah Bafaqih. Dia menyebutkan, musim hujan dan DBD seperti siklus tahunan. Untuk itu, sudah seharusnya penanganan wabah musiman tersebut bisa dicegah dan diatasi. ’’Jika masih ada korban nyawa, sudah seharusnya ada evaluasi mendalam. Apa yang kurang dan perlu pembenahan. Apakah pada sisi pencegahannya atau justru pada penanganan pasien DBD,’’ katanya.

PERSEBARAN KASUS DBD DI JATIM SELAMA 2021

Daerah di Jatim dengan Kasus DBD Terbanyak

– Kabupaten Situbondo: 464 kasus

– Kabupaten Jember: 261 kasus

– Kabupaten Sidoarjo: 253 kasus

– Kabupaten Kediri: 201 kasus

– Kota Malang: 198 kasus

Daerah dengan Tingkat Kematian Terbanyak

Kabupaten Nganjuk: 7 orang

Kabupaten Sidoarjo: 4 orang

Kabupaten Pasuruan: 4 orang

Kabupaten Situbondo: 4 orang

Kabupaten Sumenep: 3 orang

Sumber: Dinkes Jatim per 4 November


3.980 Kasus DBD di Jawa Timur, 46 Penderita Meninggal Dunia