Cerita Pilu Nelayan Surabaya, Cari BBM Murah sampai ke Madura

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Cerita Pilu Nelayan Surabaya, Cari BBM Murah sampai ke Madura


JawaPos.com– Ketersediaan bahan bakar minyak (BBM), sejauh ini menjadi kendala serius banyak nelayan. Termasuk nelayan di warga nelayan di Nambangan, Kelurahan Kedungcowek, Kecamatan Bulak, Surabaya. Sudah tiga tahun ini mereka mengeluhkan masalah BBM tersebut.

Pembelian BBM di stasiun bahan bakar umum (SPBU) sudah tidak bisa. Sedangkan, harga BBM di tengkulak, terlampau tinggi. Karena persoalan itu, warga yang tergabung dalam Kelompok Usaha Bersama (KUB) Nelayan Samudera Jaya itupun wadul ke dewan.

Menurut Mas’ud, wakil ketua KUB Nelayan Samudera Jaya, harga BBM yang dibeli selama ini sangat memberatkan. “Kalau bisa beli di SPBU enak. Harga solar masih sekitar lima ribuan. Karena beli di tengkulak, kita jadinya sulit. Per liter bisa Rp 8 ribuan,” ungkapnya.

Ketika cuaca di perairan sedang bagus, nelayan tak begitu mempermasalahkan mahalnya harga BBM di tengkulak. Yang menjadi persoalan adalah ketika cuaca sedang buruk. Belakangan, ancaman La Nina membuat nelayan makin resah dan waswas. Sebab, fenomena itu tentu berpengaruh pada hasil tangkapan ikan di laut.

Ma’sud menyatakan, dengan harga BBM yang mahal, hasil melaut para nelayan tidak mencukupi. “Budal thok kudu bondo Rp 70 ribu-Rp 80 ribu untuk BBM saja (berangkat saja harus modal Rp 70 ribu-Rp 80 ribu untuk BBM saja, Red). Hasilnya tidak seberapa. Apalagu kalau cuaca buruk,” ucap dia.

Karena itu, lanjut dia, warga berharap ada solusi dari pemerintah tentang nasib para nelayan. Termasuk dari pemkot. Paling tidak, ada solusi atas mahalnya harga BBM dan sulitnya akses ke SPBU. “Memang, kami sudah ada bantuan mesin perahu. Tapi, kalau tidak diisi BBM, mana bisa jalan? Kalau beli di SPBU harus berizin. Jadi serba susah,” keluhnya.

Sekretaris Fraksi PDIP DPRD Surabaya Abdul Ghoni Mukhas Ni’am mengatakan, pihaknya sudah mengunjungi para nelayan di tepi Pantai Kenjeran tersebut Selasa sore (2/11). Politikus muda itu juga berdialog dengan mereka. Dia pun berharap, keluhan warga nelayan itu juga harus mendapat perhatian serius dari pemerintah. ‘’Mereka kan juga warga Surabaya,’’ ujarnya.

Ghoni menambahkan, aparat penegak hukum juga perlu turun tangan. Misalnya, melakukan razia dan menindak tegas tengkulak yang menaikkan harga di atas pasaran. “Warga nelayan Surabaya ini sampai pergi ke Madura supaya mendapat harga BBM murah,” katanya.

Politikus yang berangkat dari daerah pemilihan (dapil) III itu juga mendorong agar dinas terkait turun tangan. Misalnya, dengan memberikan surat rekomendasi agar para nelayan Surabaya bisa membeli BBM di SPBU terdekat. “Mereka ini termasuk penggerak ekonomi. Bukan hanya untuk keluarga, tapi rantai pasok ikan. Kalau sampai tidak bekerja, maka dampaknya akan kemana-mana. Nelayan ini juga kan termasuk MBR (masyarakat berpenghasilan rendah, Red). Jadi, mesti diperhatikan,” jelas anggota Komisi C itu.


Cerita Pilu Nelayan Surabaya, Cari BBM Murah sampai ke Madura