Coach Naga Api: Pandemi, Salah Satu Faktor Akselerasi Kualitas Pelapis

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Coach Naga Api: Pandemi, Salah Satu Faktor Akselerasi Kualitas Pelapis


JawaPos.com-Saat pengembalian Muhammad Rian Ardianto gagal melewati net, Bagas Maulana langsung berteriak sekencang-kencangnya. Itu terjadi pada poin penutup pertandingan ganda putra babak pertama Indonesia Masters 2021 kemarin (16/11).

Bagas dan pasangannya, Muhammad Shohibul Fikri, baru saja membuat catatan istimewa. Mereka mengalahkan senior sendiri di pelatnas, yakni pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.

Bagas/Fikri mengalahkan FajRi (sebutan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto) dalam tiga game 13-21, 21-18, 22-20. Dibutuhkan waktu 61 menit bagi pasangan ranking ke-31 dunia itu menaklukkan Fajar/Rian.

Kemenangan itu makin istimewa bagi Bagas/Fikri yang secara ranking jauh di bawah Fajar/Rian. ”Hasil ini sangat memuaskan. Kami bisa mengalahkan senior,” ucap Fikri setelah pertandingan.

Di ranking dunia BWF, Fajar/Rian saat ini bercokol di peringkat ketujuh dunia. Sementara itu, Bagas/Fikri kini masih berada di peringkat ke-31 dunia.

Artinya, Bagas/Fikri baru saja menaklukkan pasangan bulu tangkis yang punya ranking dunia 24 setrip lebih baik daripada mereka. ”Kami bermain lepas saja tadi (kemarin, Red),” tambah Fikri.

Hasil tersebut juga makin menunjukkan bahwa permainan Bagas/Fikri saat ini terus menanjak. Sebelum menumbangkan Fajar/Rian di Indonesia Masters, Bagas/Fikri lebih dulu menaklukkan senior mereka yang lain. Yakni, pasangan ranking pertama dunia Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.

Kemenangan Bagas/Fikri atas Kevin/Marcus terjadi di babak 16 besar Denmark Open pada Oktober lalu. Saat itu Bagas/Fikri juga menang melalui tiga game 17-21, 21-17, 23-21.

”Kalau dibilang meningkat, kami tidak bisa menilai diri kami sendiri. Tapi, kata pelatih memang ada kemajuan. Mulai teknik hingga fokus di lapangan,” ujar Bagas.

Pelatih ganda putra tim pelatnas Indonesia Herry Iman Pierngadi menyebutkan, Bagas/Fikri tampil jauh lebih lepas pada laga itu. Di sisi lain, Fajar/Rian malah berada dalam posisi tertekan.

Pelatih yang punya julukan Coach Naga Api itu menambahkan, pandemi menjadi salah satu faktor akselerasi kualitas pemain pelapis di pelatnas.

”Karena tidak ada turnamen, jadi kami tiap hari sparing saja sesama pemain pelatnas. Itu yang membuat yang junior-junior lebih paham permainan senior mereka,” ucap pelatih 59 tahun tersebut.

Di sisi lain, Rian tidak mau beralasan panjang lebar atas kekalahannya itu. Pebulu tangkis binaan klub Jaya Raya tersebut mengakui bahwa dirinya melakukan banyak kesalahan sendiri. Terlebih, itu terjadi di poin-poin krusial pada pengujung laga.

Rian mengatakan bahwa dirinya juga tidak mau beralasan masih jenuh karena baru pulang dari rentetan kejuaraan Eropa.

”Istirahat seminggu sudah cukup. Ini bukan masalah fresh atau tidak fresh. Mereka juga mengikuti banyak turnamen di Eropa. Tenaga kami sama saja,” kata pebulu tangkis 25 tahun asal Bantul, Jogja, tersebut.

Hasil itu membuat Fajar/Rian belum juga mampu mengangkat gelar sepanjang 2021 di ajang BWF World Tour. Sepanjang musim ini, Fajar/Rian total tampil di tujuh turnamen BWF World Tour. Capaian terbaik mereka adalah semifinal di ajang Prancis Open pada Oktober lalu.

”Lawan tampil nothing to lose. Mereka juga tampak sekali ingin menunjukkan kemampuan di depan senior. Sementara kami kurang mengantisipasinya,” ucap Fajar dalam konferensi pers.


Coach Naga Api: Pandemi, Salah Satu Faktor Akselerasi Kualitas Pelapis