DPRD Kota Bogor Fasilitasi Aspirasi Warga Terdampak Proyek Rel Ganda

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

DPRD Kota Bogor Fasilitasi Aspirasi Warga Terdampak Proyek Rel Ganda


JawaPos.com–Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor menyatakan siap fasilitasi aspirasi warga. Mereka terdampak proyek jalur ganda atau double track rel kereta api Sukabumi–Bogor kepada pihak Direktorat Jendral Perkeretaapian (DJKA).

”Tugas kami di DPRD adalah menampung aspirasi warga dan akan coba menjembatani keluhan warga dan LBH dengan pihak DJKA. Kami akan panggil secepatnya perusahaan yang mengerjakan di sana. Sehingga, kita bisa lakukan mediasi,” jelas Wakil Ketua II DPRD Kota Bogor Dadang Iskandar Danubrata seperti dilansir dari Antara.

Dadang mengaku tergerak setelah mendapati beberapa laporan dan aduan mengenai bangunan warga yang terdampak pembangunan jalur ganda rel kereta api di wilayah Kota Bogor. Di antaranya warga Sirnasari, Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, yang mengadukan nasibnya.

Dadang menerima pengaduan warga tersebut di ruang serbaguna Gedung DPRD Kota Bogor sambil memberi pengertian atas proses proyek pemerintah pusat tersebut.

Menurut Dadang, warga mengaku mengalami kerugian materil dan moril atas adanya bencana longsor pada September lalu. Keluhan warga yang merasa terdampak pembangunan jalur ganda rel Sukabumi–Bogor itu perlu direspons wakil rakyat mengkoordinasikannya dengan pihak DJKA.

Sebab, kejadian bencana di sepanjang jalur proyek pengerjaan double track itu bukan yang pertama. Berdasar catatannya, kejadian kecelakaan kerja dalam pembangunan rel ganda sudah terjadi beberapa kali. Yakni di tanah longsor di Empang, longsor di Parung Jambu, dan terakhir longsor di Batutulis.

”Kejadian ini bukan yang pertama kali, kami sudah beberapa kali memanggil kontraktor yang bermasalah. Ini akan menjadi perhatian khusus bagi saya dan DPRD Kota Bogor,” ucap Dadang.

Dadang menilai perlu antisipasi atas kelalaian yang mungkin terjadi dalam proses pembangunan jalur ganda rel Sukabumi–Bogor tersebut. Sehingga, dia akan membuat rekomendasi khusus agar tidak ada lagi korban atau kerugian yang diterima warga di sekitar lokasi proyek.

”Terlebih, cuaca ekstrem yang menyelimuti Kota Bogor perlu menjadi perhatian pihak kontraktor atas keselamatan warga sekitar atas dampak proses pengerjaan tersebut,” papar Dadang.

Dia berjanji mendukung langkah warga untuk menyampaikan aspirasi, diawali dengan rapat bersama lurah dan camat sekitar.

”Sekarang saya lihat di Parung Jambu yang ngeri banget, karena di bawah ada perumahan penduduk sedangkan di atasnya hanya tanah ditumpuk saja. Seharusnya kontraktor bisa membuat TPT semi permanen agar tidak terjadi bencana. Jangan sampai ada korban dulu baru dikerjakan,” ungkap Dadang.


DPRD Kota Bogor Fasilitasi Aspirasi Warga Terdampak Proyek Rel Ganda