Pemkot Makassar Percepat Vaksinasi dengan Pfizer Sebelum Vaksin Rusak

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Pemkot Makassar Percepat Vaksinasi dengan Pfizer Sebelum Vaksin Rusak


JawaPos.com–Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan, mempercepat vaksinasi Covid-19 menggunakan vaksin Pfizer. Itu dilakukan sebelum vaksin tersebut kedaluwarsa dan rusak yang berdampak tidak bisa digunakan lagi.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Makassar Nursaidah Sirajuddin di Makassar mengatakan, stok vaksin Sinovac disimpan dulu guna memaksimalkan penggunaan vaksin Pfizer hingga akhir November ini. ”Untuk Pfizer, inilah sekarang yang kita gencarkan. Sinovac kita simpan untuk dosis kedua dan untuk Pfizer kita galakkan secepat mungkin karena tanggal kedaluwarsanya sudah mendekat, itu kita berupaya menghabiskan sampai akhir November ini,” ujar Nursaidah Sirajuddin seperti dilansir dari Antara.

Nursaidah Sirajuddin menjelaskan, kedaluwarsa yang dimaksud tidak seperti yang dipahami pada umumnya. Kedaluwarsa vaksin Pfizer ini ditentukan penyimpanan yang harus berada dalam kondisi beku atau minus 17 derajat Celcius.

Namun pada kenyataannya, dia mengakui, banyak dari vaksin yang mencair karena pendistribusian melalui berbagai proses dan tempat penyimpanan yang kurang memadai. Sehingga, vaksin Pfizer di Kota Makassar mencair dan hanya bisa digunakan selama satu bulan ke depan.

”Pfizer itu pengelolaannya tersendiri, harus di suhu beku minus 17 derajat Celcius. Ketika mencair di suhu 28 derajat Celcius, itu masa waktunya hanya sebulan dan harus segera kita distribusikan,” urai Nursaidah Sirajuddin.

Kota Makassar memperoleh vaksin jenis Pfizer sejak satu bulan lalu sekitar 50 ribu dosis. Dinkes Makassar mengklaim separonya telah diberikan ke masyarakat.

”Kalau kita bicara stok, itu sudah berjalan sejak kemarin. Soal sisanya kan harus dari data, sekarang saya belum pantau. Tapi sudah ada setengah lah kita pakai,” tutur Nursaidah Sirajuddin.

Dia menjelaskan, semua vaksin mulai dari Sinovac, Moderna, Pfizer, Sinopharm, dan AstraZeneca, tidak ada perbedaan. Semua manfaatnya sama yaitu mencegah kematian dan kesakitan.

”Cuma, jika kita bicara soal merek, apa yang diberikan kementerian itu yang kita gunakan dan itulah yang pemerintah mampu beli,” ujar Nursaidah Sirajuddin.

Hingga 7 November, berdasar data KPCPEN, cakupan vaksinasi di Kota Makassar telah mencapai 75 persen untuk dosis 1, sedangkan dosis 2 mencapai 51 persen dari sasaran.


Pemkot Makassar Percepat Vaksinasi dengan Pfizer Sebelum Vaksin Rusak