Terseret Isu Pengaturan Pertandingan, Dua Tim Siap Diperiksa

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Terseret Isu Pengaturan Pertandingan, Dua Tim Siap Diperiksa


JawaPos.com-Nama dua tim Liga 3 Jawa Timur, Persema Malang dan NZR Sumbersari, diseret oleh pengatur skor dalam kasus Gresik Putra Paranane FA (Gestra).

Dua klub itu disebut meminta pengatur skor memberikan sejumlah uang kepada Gestra agar mengalah dalam pertandingan.

Tentu saja dua tim tersebut kebakaran jenggot. Sebab, NZR Sumbersari maupun Persema merasa tidak pernah meminta Gestra mengalah. Apalagi menyetor sejumlah uang.

Manajer Persema Christian Ariando mengapresiasi langkah manajemen Gestra yang mau berteriak soal adanya pengaturan skor. Pihaknya mendukung hal tersebut. ’’Kami mendukung jika match fixing harus diungkap,’’ ucapnya.

Namun, soal adanya penyebutan timnya terlibat, itu sangat tidak masuk akal. Ariando menegaskan hal tersebut harus dibuktikan. ’’Agar tidak timbul fitnah. Pihak kami tidak ada yang mengatur skor,’’ tegasnya.

Kemenangan 5-1 atas Gestra menurutnya murni. Sebab, tim memang disiapkan dengan bagus. ’’Pemain saya ada yang baru selesai operasi patah tangan gara-gara pertandingan lawan Gestra. Kami main serius, menang murni,’’ katanya.

Soal adanya nama Ferry yang mengaku kitman Persema, dia secara tegas mengatakan tidak ada nama tersebut di ofisial tim. Ariando mengakui Ferry pernah jadi bagian dari Persema. ’’Itu tiga tahun lalu. Terakhir 2018. Setelah itu tidak. Bisa dicek kok di PSSI Jatim ada tidak nama itu di ofisial kami,’’ ucapnya.

Ariando pun siap jika timnya diperiksa. Dia akan membuka selebar-lebarnya pintu jika Komdis Asprov PSSI Jatim mau melakukan pemeriksaan terhadap Persema. ’’Monggo, jika untuk sepak bola bersih, kami dukung penuh,’’ jelasnya. ’’Kasus ini harus tuntas dan jelas,’’ lanjutnya.

Kasus suap itu juga membuat muntap NZR Sumbersari. Mereka adalah tim yang menang 5-1 atas Gresik Putra (12/11). Sang pelatih Charis Yulianto kesal dengan adanya upaya membayar pemain Gresik Putra agar mengalah.

’’Secara tidak langsung nama tim kami ikut tercoreng. Banyak yang menyudutkan kami. Seolah kami menang dengan cara tidak baik,’’ kata Charis kepada Jawa Pos. Charis memastikan klubnya tidak ikut ’’bermain’’. ’’Kami pastikan tim bermain jujur. Tidak ada yang aneh-aneh,’’ tambahnya.

Malah, Charis mengaku kaget dengan terbongkarnya kasus tersebut. Sebab, saat laga kontra Gresik Putra, mantan bek timnas itu melihat semua berjalan normal. Dia tidak merasakan ada keanehan.

’’Saya lihat tidak ada yang ganjil. Saya ingat kedua tim fight untuk menang. Malah ada salah satu pemain saya yang dikartu merah pada laga itu,’’ jelas pelatih 43 tahun tersebut.

Karena itu, dia merasa kemenangan 5-1 memang didapat berkat kerja keras timnya. Kalau kemudian ketahuan ada pemain Gresik Putra yang diduga disuap untuk kalah, dia sangat kecewa. ’’Saya sangat menyayangkan pengaturan skor itu. Pemain kami sudah fight. Tapi, ada kejadian seperti ini,’’ kata Charis.

Belajar dari kasus tersebut, Charis akan lebih protektif kepada anak asuhnya. Sebab, dia tahu runner atau bandar akan langsung melakukan komunikasi dengan pemain.

’’Saya sudah wanti-wanti dari awal. Semua itu pasti ada yang namanya oknum, entah itu bandar atau apa. Ini sangat rawan. Jadi, saya tegaskan ke pemain, jangan sampai ada yang terlibat,’’ tegas mantan penggawa Persija, Persib, Sriwijaya, dan Arema itu.

NZR Sumbersari sudah memastikan lolos ke babak 32 besar. Mereka kini berada di puncak klasemen grup B.

’’Kami ingin fokus satu-satu dulu. Setelah lolos ke 32 besar, kami ingin lolos ke zona nasional dulu. Baru setelah itu berpikir bagaimana caranya naik ke Liga 2,’’ ungkap mantan asisten pelatih Arema FC tersebut.


Terseret Isu Pengaturan Pertandingan, Dua Tim Siap Diperiksa