June 27, 2020 at 08:08AM - Boleh Isolasi Mandiri asal tanpa Gejala Klinis Berat -

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Boleh Isolasi Mandiri asal tanpa Gejala Klinis Berat

JawaPos.com ‒ Tidak semua yang dinyatakan terinfeksi Covid-19 harus dirawat di rumah sakit. Kepala Satgas Penanganan Covid-19 National Hospital dr Bambang Susilo Simon SpP FCCP FAPSR FISR menyatakan, isolasi mandiri di rumah diperbolehkan jika memang tidak ada gejala klinis berat. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan demi menghindari penularan pada anggota keluarga yang lain.

Bambang menekankan pentingnya menjaga jarak antara pasien terkonfirmasi positif dan anggota keluarga yang lain. Interaksi secara langsung sebaiknya dikurangi. Selama di rumah Bambang juga mengingatkan penggunaan masker untuk meminimalkan persebaran droplet pada benda-benda dan lingkungan. ’’Dalam keadaan seperti ini, di mana pun sudah wajib masker,’’ tegasnya. Tidak hanya berlaku bagi yang sakit, tetapi juga anggota keluarga yang sehat.

Selain pemisahan kamar tidur, Bambang tidak memaksa adanya pemisahan penggunaan alat rumah tangga. Selama alat rumah tangga tersebut langsung dibersihkan setelah digunakan sebelum digunakan anggota keluarga lain. ’’Jadi, alat makan atau pakaian tidak ketat harus dipisahkan. Virus ini jenis yang tidak tahan sabun dan detergen, langsung mati,’’ paparnya.

Salah satu keluarga di Kelurahan Lontar, Sambikerep, menerapkan isolasi mandiri di rumah. Sebut saja Maya (bukan nama sebenarnya). Ibu 39 tahun itu tinggal bersama empat anaknya. Hampir semua terkonfirmasi positif Covid-19 setelah menjalani swab test. Kecuali anaknya yang terakhir.

Meski terpapar, mereka tergolong orang tanpa gejala (OTG). Mereka diketahui terkena virus karena sang suami terpapar lebih dulu. ’’Sekitar tanggal 20 Juni (Sabtu, Red),’’ ungkap Camat Sambikerep Ferdhie Ardiansyah saat dikonfirmasi di kantor kecamatan kemarin (25/6).

Ferdhie mengatakan, pihaknya telah berkunjung untuk pemantauan. Ibu dan empat anaknya menjalani isolasi mandiri. Sementara itu, kepala keluarga berada di rumah sakit. Berdasar informasi yang dihimpun, kepala keluarga yang terpapar itu baru saja meninggal dunia. ’’Lainnya sehat,’’ lanjutnya.

Segala kebutuhan dibeli melalui online. ’’Obat-obatan dan vitamin mereka juga siap,’’ ujarnya. Aktivitas rumah tangga dibantu beberapa ART. Para ART sudah menjalani rapid test. Hasilnya nonreaktif. Warga setempat turut membantu. Terutama tetangga terdekat yang ikut memantau perkembangan kesehatan mereka.

Ferdhie menyatakan, jika ada keluhan penyakit, pihak keluarga bisa menginformasikan ke tetangga atau ketua RW setempat. ’’Lalu, sampaikan ke kami. Nanti pihak puskesmas langsung siap membantu,’’ paparnya.

Menurut dia, isolasi mandiri tetap terpantau. Warga yang terkonfirmasi diperbolehkan tinggal di rumah asal mematuhi protokol kesehatan. Selain itu, kondisi rumah harus memadai. Jika ukuran bangunan kecil dan diisi banyak anggota keluarga, tidak diizinkan. Warga diarahkan ke ruang isolasi yang sudah disediakan Pemkot Surabaya.

Jika di Rumah Ada Yang Positif Covid-19

  • Jaga jarak, kurangi interaksi langsung antara orang yang terkonfirmasi dan penghuni lain di rumah.
  • Semua penghuni diminta tetap mengenakan masker di rumah.
  • Pisahkan ruangan, termasuk kamar tidur.
  • Alat makan dan pakaian harus dicuci bersih agar tidak menjadi sarana penularan.

Sumber: dr Bambang Susilo Simon SpP FCCP FAPSR FISR

Saksikan video menarik berikut ini:

Boleh Isolasi Mandiri asal tanpa Gejala Klinis Berat