June 28, 2020 at 08:07AM - Pemprov Jatim Bentuk Tim Khusus Kendalikan Covid-19 di Surabaya Raya -

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Pemprov Jatim Bentuk Tim Khusus Kendalikan Covid-19 di Surabaya Raya

JawaPos.com–Pemprov Jawa Timur siap membentuk tim khusus untuk pengendalian persebaran Covid-19 di wilayah Surabaya Raya, yang meliputi Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Gresik. Pembentukan tim itu bertujuan untuk mengintensifkan koordinasi dalam sinergi, kolaborasi, dan evaluasi sesuai arahan Presiden Joko Widodo.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa seperti dilansir dari Antara menjelaskan, sesuai arahan presiden, pengendalian Covid-19 harus dikerjakan bersama-sama.

”Tim ini gabungan Forkopimda Jawa Timur dan Gugus Tugas Surabaya Raya yang dikoordinasi langsung Pangkogabwilhan II,” ujar Khofifah di Surabaya.

Dia mengatakan, tim juga akan melakukan rencana aksi berdasar arahan presiden yang memberi target waktu selama dua pekan pengendalian penyebaran Covid-19 di wilayah Surabaya Raya. Rencana aksi antara lain memasifkan tes, pelacakan, isolasi, hingga treatment dengan jumlah lebih banyak.

”Salah satunya yaitu dengan menerjunkan Tim Gabungan Covid-19 Hunter Dinas Kesehatan setempat, khususnya di klaster utama Surabaya Raya untuk melakukan tes dan pelacakan minimal 20 orang per kasus positif,” ucap Khofifah.

Tak itu saja, lanjut dia, beban rumah sakit juga harus dievaluasi dan relaksasi, yakni pasien ringan harus benar-benar dipisahkan, kemudian terapi harus selalu update dengan para pakar.

Sementara itu, saat ini mesin PCR di Jawa Timur kapasitas totalnya 2.250 tes per hari dan dalam seminggu tesnya mencapai 13.500 spesimen. ”Minggu depan rencananya dimaksimalkan lagi dengan tambahan mesin PCR serta reagen sesuai kebutuhan,” kata Khofifah.

Dia menambahkan, untuk meluaskan sosialisasi protokol kesehatan kepada masyarakat, pihaknya melibatkan ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat, influenser, dan pelaku usaha serta elemen strategis lainnya. Terutama terkait pemakaian masker dan kebiasaan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, ditambah sistem dukungan serta insentif yang perlu disediakan untuk industri masker maupun media supaya masyarakat terbiasa menggunakannya.

”Ini penting dilakukan karena riset membuktikan bahwa bila 60 persen populasi menggunakan masker kain maka Rate of Transmission (RT) bisa di bawah satu dan kurva bisa turun,” tutur Khofifah.


Saksikan video menarik berikut ini:

 

 

Pemprov Jatim Bentuk Tim Khusus Kendalikan Covid-19 di Surabaya Raya