Main Secara Pribadi, Tidak Otomatis Layak Jadi Pemain Nasional

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Main Secara Pribadi, Tidak Otomatis Layak Jadi Pemain Nasional


JawaPos.com-Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PP Percasi) membuka pintu bagi Dadang Subur, pemilik akun Dewa Kipas dalam chess.com, untuk bergabung dalam organisasi tersebut.

“PB Percasi sangat welcome. PB Percasi adalah rumah catur kita, jadi siapa pun yang ingin bermain siapa pun yang merasa hebat boleh datang ke PB Percasi, kita sangat menerima dengan sangat, sangat baik,” kata anggota Dewan Pembina PB Percasi Eka Putra Wirya dalam konferensi pers virtual, seperti dikutip dari Antara.

Sepekan belakangan, pemberitaan tentang kasus akun Dewa Kipas yang memenangkan pertandingan melawan pecatur IM Levy Rozman dari Amerika Serikat ramai diperbincangkan.

Hal ini muncul saat akun Dewan Kipas di-banned oleh chess.com. Hal ini mengakibatkan netizen Indonesia melontarkan komentar “menyerang” ke akun medsos GothamChess milik Rozman dan chess.com.

Serangan-serangan itu dilakukan ke berbagai macam platform mislanya ke Twitter, Instagram, dan YouTube. Mereka tidak terima akun Dewa Kipas di-banned. Meletupnya emosi netizen Indonesia salah satunya disebabkan oleh klarifikasi anak Dadang Subur bernama Ali Akbar. Di sana, Ali membantah ayahnya melakukan kecurangan. 

“Kejadian ini membuat kita sedih, dalam arti persoalan ini bisa melebar ke mana-mana, tapi tentunya ini sekaligus untuk mengedukasi semua pemain-pemain online,” kata Eka.

Hendry Djamal dari Komisi Catur Sekolah PB Percasi mengatakan turnamen yang diikuti Dewa Kipas adalah turnamen tidak resmi atau bukan berada di bawah bendera badan catur dunia.

Hal senada disampaikan oleh Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP Percasi Kristianus Liem. Menurut dia pertandingan yang dilakukan Dewa Kipas bersifat pribadi. Sehingga, tidak ada kepentingan bagi PB Percasi untuk menanyakan masalah ini kepada chess.com atau kepada federasi catur Amerika.

“Ini event yang sangat pribadi, bukan event seperti Piala Asia, Olimpiade online.  Kalau kejadiannya dalam event seperti itu (resmi), tentu PB Percasi akan menjadi organisasi pertama yang akan meminta kejelasan,” ujar Kristianus.

PP Percasi, menurut Kristianus, telah memiliki sistem rekrutmen yang sistematis, terbukti dengan prestasi yang telah diraih. Percasi juga memiliki kejuaran dan event bersifat terbuka.

“Sangat gampang jika seorang berprestasi sehingga ingin masuk tim nasional, misalnya. Itu jenjangnya ada, itu yang diikuti,” kata Kristianus.

Enggak bisa main di pertandingan pribadi seperti itu terus merasa dirinya layak menjadi pemain nasional, misalnya. Kita ada prosedurnya, ada tingkatannya untuk sampai ke tim nasional,” ucapnya.

Dunia catur Indonesia, dalam sejarahnya memiliki delapan grandmaster. Antara lain, Herman Suradiradja, Ardiansyah, Utut Adianto, Edhi Handoko, Cerdas Barus, dan Ruben Gunawan. Susanto Megaranto menjadi GM pada 2004. Dan terakhir pada 2020, Novendra Priasmoro menjadi GM terbaru dari Indonesia.


Main Secara Pribadi, Tidak Otomatis Layak Jadi Pemain Nasional