Sudah Terima 200 Ribu Dosis, Singapura Masih Belum Izinkan Sinovac

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Sudah Terima 200 Ribu Dosis, Singapura Masih Belum Izinkan Sinovac


JawaPos.com – Singapura telah menerima sekitar 200 ribu dosis vaksin Covid-19 Sinovac asal Tiongkok sebagai bagian dari pembelian lanjutan yang dilakukan tahun lalu. Akan tetapi, vaksin ini tidak akan digunakan sampai Otoritas Ilmu Kesehatan (HSA) menyetujui vaksin tersebut.

Direktur layanan medis Kementerian Kesehatan Kenneth Mak menjawab alasan mengapa Singapura menerima vaksin Sinovac sebelum HSA mengesahkannya. Mak memberikan jaminan bahwa Singapura tidak akan menggunakan vaksin Sinovac sampai HSA menyetujuinya. Sambil menunggu data tambahan, HSA terus mengevaluasi data yang diterima hingga saat ini.

Dilansir dari Straits Times, Kamis (25/3), Menteri Kesehatan Gan Kim Yong mengatakan, HSA telah meminta pembuat vaksin Tiongkok untuk data yang lebih rinci, sehingga dapat membuat penilaian lengkap yang memadai dari vaksinnya. HSA tidak dapat menyelesaikan evaluasi dan memberikan persetujuan sementara sampai data tambahan diserahkan.

Baca Juga: Belum Izinkan Penggunaan Vaksin Sinovac, Singapura Ajukan Syarat

Singapura telah menerima pengiriman pertama vaksin Sinovac bulan lalu. Gan mengatakan pengiriman itu dilakukan di bawah kontrak dengan pembuat vaksin. Dia mencatat bahwa menyiapkan vaksin Sinovac di Singapura juga akan mempercepat peluncurannya setelah persetujuan diberikan.

Singapura telah membuat perjanjian pembelian lanjutan untuk tiga vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer-BioNTech, Moderna dan Sinovac, bahkan sebelum persetujuan dibuat. Perjanjian pembelian di muka ini termasuk jadwal kapan produsen akan mengirimkan vaksin ke Singapura.

“Dengan membuat perjanjian pembelian di muka, kami menyadari bahwa beberapa di antaranya mungkin tidak efektif,” kata Menteri Pendidikan Singapura Lawrence Wong.

“Kami ingin melakukannya lebih awal, jadi kami akan berada di antrean awal. Jadi itulah dasar kami melakukan pembelian di muka ini. Tapi setelah pembelian ini, produsen akan mulai menyelesaikan uji coba, mengirimkan data, dan kemudian harus mendapat persetujuan HSA,” tambah Wong.

Beda dengan Sinovac, vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna sudah mengirimkan data lengkap. Sehingga mendorong HSA untuk memberikan persetujuan segera setelahnya, atau sebelum vaksin tiba di Singapura.

“Sayangnya, Sinovac tidak menyerahkan paket lengkap semua data yang dibutuhkan untuk melengkapi evaluasi,” tambahnya.

Saksikan video menarik berikut ini:


Sudah Terima 200 Ribu Dosis, Singapura Masih Belum Izinkan Sinovac