Bripka Agung Hidayat, Polisi Kolektor Miniatur Kendaraan

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Bripka Agung Hidayat, Polisi Kolektor Miniatur Kendaraan


Hampir tiga tahun terakhir Bripka Agung Hidayat getol mengumpulkan diecast atau miniatur kendaraan. Dia tertantang untuk mengoleksi aneka bentuk mobil berukuran mungil, lalu memotretnya hingga tampak laksana sungguhan.

HASTI EDI SUDRAJAT, Surabaya

HOBI itu berawal dari ”racun” seorang netizen. Tiga tahun lalu, seseorang menunjukkan foto yang membuat Agung takjub. ”Mobil mainan, tapi mirip sekali dengan aslinya,” kata Agung kepada Jawa Pos kemarin.

Sebagai staf subbagian hubungan masyarakat (subbaghumas) di Polrestabes Surabaya, Agung kerap berhubungan dengan pihak luar. Nah, dia saat itu sedang mengikuti kegiatan yang melibatkan netizen.

Agung yang terkesima mencari informasi lebih dalam tentang foto tersebut. Dia penasaran karena pada dasarnya memang suka dengan fotografi. ”Foto itu namanya diecast photography,” ucapnya. Foto tersebut menjadikan diecast atau miniatur kendaraan sebagai objek yang dipotret dengan background beragam.

Jiwa fotografinya langsung terpantik. Agung berusaha membuat foto serupa. Dia membeli satu diecast di minimarket. Dia lupa tipenya. Namun, yang pasti jenisnya muscle car. ”Modelnya terlihat gagah,” ungkapnya. Dia pun bereksperimen dengan angle, lighting, dan segala macam tetek bengek untuk menghasilkan foto terbaik mobil imut tersebut.

Rupanya Agung merasakan kepuasan tersendiri. Bapak dua anak itu pun ketagihan. Dia memutuskan untuk membeli beberapa diecast dengan tipe yang lain. Dari satu, menjadi puluhan, hingga ratusan. ”Istri sampai ngomel,” ujarnya disusul tawa lebar.

Informasi tentang diecast terus dicari seiring berjalannya waktu. Hingga Agung akhirnya menemukan komunitasnya.

Dia pun bergabung. ”Dari komunitas, saya tahu ternyata diecast bisa menjadi lahan investasi,” terang pria kelahiran 1988 tersebut.

Di komunitas itu jual beli diecast antaranggota adalah hal lumrah. Mobil dengan tipe tertentu punya nilai jual yang tinggi. Namun, Agung harus menelan ludah. Sebab, koleksinya ternyata tidak termasuk tipe mobil incaran kolektor.

Dari komunitas tersebut Agung belajar bahwa diecast punya kasta. Mulai reguler, tematik, sampai premium. ”Mobil yang saya beli kategori reguler,” sebutnya. Diecast itu umumnya dijual di minimarket. ”Di kasta itu yang membedakan kualitas,” sambungnya. Diecast reguler kebanyakan berwarna biru. Bannya plastik.

Sedangkan tipe tematik adalah kendaraan khusus yang diluncurkan pada momen tertentu. Misalnya kendaraan yang dipakai pada film-film balapan. ”Mobil tematik striping-nya lebih detail,” katanya. Tipe premium adalah diecast dengan material terbaik. Termasuk tingkat kemiripan dengan mobil aslinya. Ban yang dipakai pun terbuat dari karet. ”Itu (tipe premium, Red) yang laku di kalangan kolektor,” bebernya.

Lantaran sudah mulai paham dengan dunia diecast, kini fokusnya beralih ke tipe premium. ”Bisa untuk investasi. Mobil yang diproduksi tahun ini kemungkinan besar tidak akan diproduksi beberapa tahun kemudian,” paparnya.

Agung memanfaatkan kemajuan zaman untuk menambah koleksinya. Dia sering berselancar di dunia maya. Mencari diecast premium yang sesuai selera. ”Lebih dari seratus unit koleksi sekarang,” ucapnya.

Beberapa diecast miliknya sudah pernah terjual. Agung mengatakan, yang paling membuatnya berkesan adalah pembeli dari Palu, Sulawesi Tengah. ”Palu saat itu padahal baru saja dihantam bencana alam,” ungkapnya. Dia merasa heran. Di saat orang lain sibuk dengan bencana alam, pembeli itu justru tertarik dengan diecast.

Baca Juga: Massa Aksi Madura Minta Temui Wali Kota, Ancam Polisi Babak Belur

Agung menyatakan, hobi memotret diecast masih terus berjalan. Dia hampir selalu menyempatkan diri membawa beberapa diecast saat beraktivitas. Sebab, ukuran diecast juga tidak besar. ”Bisa dikantongi,” ujarnya. ”Misalkan ada spot yang menarik dan ada kesempatan, tinggal jepret,” imbuh dia.


Bripka Agung Hidayat, Polisi Kolektor Miniatur Kendaraan