Kabupaten Bangkalan Masuk Zona Oranye Covid-19

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Kabupaten Bangkalan Masuk Zona Oranye Covid-19


JawaPos.com–Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, masuk zona oranye atau berisiko sedang setelah melonjaknya kasus aktif Covid-19 selama beberapa hari terakhir. Sebelumnya, Bangkalan masuk zona kuning atau risiko rendah terhadap penyebaran Covid-19.

”Berdasar data yang kami terima tentang zonasi risiko dari Satgas Penanganan Covid-19 Pusat, Bangkalan sudah masuk zona oranye,” ujar anggota Satgas Kuratif Covid-19 Jatim Makhyan Jibril seperti dilansir dari Antara di Surabaya, Selasa (8/6) malam.

Dokter Jibril menyatakan, terdapat sejumlah indikator yang menentukan zonasi suatu daerah, seperti penambahan kasus Covid-19, angka kesembuhan, angka kematian, hingga tingkat bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit setempat.

”Jadi, pekan lalu Bangkalan memang zona kuning, tapi pekan ini naik status ke oranye karena kasus aktif yang melonjak,” ucap dokter Makhyan Jibril.

Zona oranye hanya terjadi di Bangkalan, sedangkan tiga daerah lain di Madura, yakni Kabupaten Sampang, Pamekasan, dan Sumenep, masih berada di zona kuning (berisiko rendah).

Dari zonasi di Bangkalan, terdapat satu kecamatan yang masuk zona merah, yaitu Kecamatan Arosbaya. Kemudian 15 kecamatan masuk zona oranye dan dua kecamatan masuk zona kuning.

Berdasar data sebaran pasien dari Dinas Kominfo Jatim per 8 Juni, di Bangkalan secara keseluruhan telah mencapai 1.899 kasus positif Covid-19, kemudian sembuh 1.521 kasus, lalu meninggal dunia 188 kasus, serta kasus aktif atau sedang menjalani perawatan 190 kasus.

Khusus per Selasa (8/6), tambahan terkonfirmasi positif sebanyak 80 kasus, lalu sembuh satu orang, meninggal dunia empat orang, serta 75 kasus aktif.

Sementara itu, Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron menyampaikan kasus baru Covid-19 di wilayah tersebut mencapai 322 kasus selama dua pekan terakhir. Jumlah tertinggi di Kecamatan Arosbaya, Klampis, Geger, dan Bangkalan.

”Data penderita Covid-19 ini mulai 10 April hingga 7 Juni,” kata Latif.

Pemkab Bangkalan juga telah menyiapkan fasilitas kesehatan di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu (Syamrabu) dengan menyediakan 150 tempat tidur, yang sekarang telah digunakan untuk 93 pasien Covid-19.

”Pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Bangkalan ini adalah yang positif, akan tetapi mengalami gejala,” tutur Latif.

Sedangkan, untuk pasien Covid-19 positif, namun tak bergejala atau orang tanpa gejala (OTG), Satgas Covid-19 Bangkalan menempatkannya di Balai Diklat Pemkab dengan kapasitas 74 tempat tidur, yang sampai saat ini sudah digunakan 35 pasien.


Kabupaten Bangkalan Masuk Zona Oranye Covid-19