Masalah Baru Singapura, Sampel Covid-19 Menyebar di Limbah Perumahan

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Masalah Baru Singapura, Sampel Covid-19 Menyebar di Limbah Perumahan


JawaPos.com – Singapura melaporkan terdeteksinya virus Korona dalam air limbah di blok perumahan. Hal itu dikhawatirkan bahwa Covid-19 menyebar antarblok melalui sistem pembuangan limbah.

Meski begitu, pakar penyakit menular dan badan air nasional PUB meyakini sangat tidak mungkin warga dapat tertular Covid-19 melalui sistem air limbah. Pada Senin (31/5), semua penghuni dua blok Dewan Perumahan di Hougang yakni 501 dan 507 di Avenue 8 diberitahu bahwa mereka harus menjalani tes wajib setelah fragmen Covid-19 terdeteksi dalam sampel air limbah yang dikumpulkan dari blok.

Kedua blok tersebut berada di area yang sama dengan Blok 506 Hougang Avenue 8, yang warganya dites virus secara masal setelah beberapa warganya diketahui mengidap Covid-19. Presiden Masyarakat Mikrobiologi dan Infeksi Klinis Asia-Pasifik Profesor Paul Tambyah mengatakan deteksi fragmen Covid-19 dalam air limbah tidak berarti menjadi cara penularan.

“Ini hanya alat skrining untuk mendeteksi keberadaan individu yang menyebarkan virus,” katanya seperti dilansir dari Straits Times, Rabu (2/6).

Menanggapi pertanyaan, juru bicara PUB mengatakan bahwa sistem sanitasi di Singapura adalah sistem tertutup di mana pipa kedap udara dan kedap air untuk memastikan tidak ada udara busuk, virus atau bakteri yang dapat berpindah antar rumah tangga atau blok.

Pakar penyakit menular di National University of Singapore (NUS) Profesor Dale Fisher, mengatakan bahwa penghuni Blok 506 yang terinfeksi mungkin telah menularkan Covid-19 ke tetangga mereka di Blok 501 dan 507 melalui cara lain, seperti permukaan yang terkontaminasi.

Dekan Sekolah Kesehatan Masyarakat Saw Swee Hock NUS Profesor Teo Yik Ying mengatakan penularan itu bisa jadi disebabkan ada orang yang terinfeksi tanpa gejala di blok. Dan memang tidak boleh mengesampingkan kemungkinan deteksi palsu juga terjadi

“Sebaliknya terlalu dini untuk berspekulasi bagaimana fragmen Covid-19 dapat dideteksi jika benar-benar tidak ada kasus yang terinfeksi di blok ini,” kata Prof Teo.

Pengujian untuk warga di dua blok dilakukan selama 3 hari. Salah satu warga, Madam Koh Beng Hup, yang bekerja di gerai McDonald’s, mengatakan dia tidak khawatir dengan hal itu.

“Diri saya sendiri tak khawatir karena saya merasa baik-baik saja. Tapi saya khawatir seseorang di blok itu mungkin terkena virus,” jelasnya.

“Saya selalu menjadi orang yang berhati-hati. Saya mencuci tangan ketika meninggalkan rumah atau kembali,” katanya.

Di Blok 745 Yishun Street 72, pengujian juga dilakukan untuk warga. Kementerian Kesehatan telah mengumumkan tes pada hari Senin setelah 6 kasus Covid-19 terdeteksi di blok Yishun, dengan tes air limbah berikutnya mendeteksi fragmen virus.

Secara terpisah, Badan Lingkungan Nasional (NEA), yang membidangi pengujian air limbah untuk Covid-19, mengatakan bahwa pada bulan lalu, pihaknya telah memperluas program pengawasan air limbah ke sekitar 110 lokasi.

Ini termasuk 4 pabrik reklamasi air Singapura, asrama pekerja dan tempat tinggal berpenduduk padat lainnya seperti panti jompo dan asrama mahasiswa. “Kami terus menilai situasi bersama dengan lembaga lain di titik pengawasan air limbah untuk melengkapi pengujian klinis,” kata juru bicara NEA.


Masalah Baru Singapura, Sampel Covid-19 Menyebar di Limbah Perumahan