Pasien Lebih Cepat Pulih, Hanya Butuh Buka 7 Cm Tulang Dada

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Pasien Lebih Cepat Pulih, Hanya Butuh Buka 7 Cm Tulang Dada


Tim bedah jantung Pusat Pelayanan Jantung Terpadu (PPJT) RSUD dr Soetomo berhasil menerapkan metode minimal insisi untuk penggantian katup aorta jantung. Cara itu diklaim lebih minim risiko dan tingkat kesembuhan lebih cepat. Hanya butuh membuka 7 cm tulang dada.

GALIH ADI PRASETYO, Surabaya

BEKAS jahitan sepanjang 7 sentimeter di dada Muh. Roifudin Zuhri mulai mengering. Bangun dari tempat tidur dan berjalan sudah mampu dia lakukan. Pemulihan pascaoperasi penggantian katup aorta yang dilakoni pemuda 21 tahun itu berlangsung cepat.

Roif merupakan pasien yang mengalami masalah pada jantungnya. Pria asal Nganjuk itu tiba-tiba saja merasakan jantung yang berdebar kencang. Keringat mengucur dan badan lemas.

”Karena kondisinya tidak biasa, langsung periksa ke dokter umum. Lalu, diminta untuk periksa di rumah sakit,’’ terangnya.

Masalahnya pun ketemu. Ada kelainan pada jantung Roif. Salah satu daun pada katup aorta tidak normal. Proses jantung untuk memompa darah tidak sempurna. Akibatnya, terjadi pembengkakan jantung.

Padahal, aorta merupakan pembuluh darah yang nemiliki fungsi vital. Yakni, mengalirkan darah ke seluruh tubuh.

Dia akhirnya dirujuk ke RSUD dr Soetomo. Selasa (25/5), Roif dengan didampingi ibu dan kakaknya tiba di sana. Segala pemeriksaan untuk tindakan selanjutnya dilakukan. Yakni, operasi penggantian katup aorta miliknya.

Saat itu tim dokter menawarkan minimally invasive aortic valve replacement. Cara tersebut memiliki banyak kelebihan. Baik saat operasi maupun pascaoperasi.

”Dibilang sama dokter bahwa metode ini lukanya lebih kecil. Adik saya tidak perlu lama-lama dirawat. Bisa segera pulih,’’ tambah Andik Lukmana, kakak Roif.

Ketua Tim Bedah Jantung PPJT RSUD dr Soetomo dr Yan Efrata Sembiring SpB SpBTKV (K) menyatakan, katup aorta tersebut sudah tidak bisa dipulihkan. Jalan satu-satunya adalah menggantinya dengan mechanical aortic valve prosthesis, yakni katup aorta yang terbuat dari logam.

”Namun, di sini kami tawarkan metode minimal insisi, metode yang minimal sayatan pada pasien,’’ terangnya.

Yan menyebut metode itu berbeda jauh dengan cara konvensional yang selama ini digunakan. Dalam operasi konvensional, tulang dada akan dibuka. Panjangnya itu bisa mencapai 30 sentimeter. Risiko pendarahan yang lebih banyak juga besar.

’’Berbeda dengan metode ini, hanya butuh sayatan dengan panjang 6–7 sentimeter. Luka yang kecil akan meminimalkan terjadinya infeksi saat operasi maupun pascaoperasi. Apalagi bagi perempuan yang memiliki tulang yang lebih tipis,’’ katanya.

Nah, kelebihan lain adalah penanganan pascaoperasi. Misalnya, yang terjadi pada Roif. Kurang dari 24 jam dia sudah dipindahkan ke kamar perawatan biasa. Tidak perlu berlama-lama berada di ruang intensif.

Salah satu keluhan pasien pascaoperasi adalah nyeri yang dirasakan. Pada pasien minimal insisi, nyeri yang dirasakan jauh lebih kecil. Pemulihan untuk kembali beraktivitas bisa lebih cepat.

’’Dari pasien ini setelah kami lakukan beberapa tes, ternyata kondisinya cepat membaik. Biasanya butuh waktu 7–10 hari rawat inap pascaoperasi. Nah, ini hanya tiga hari sudah bisa pulang,’’ terangnya.

Baca Juga: 11 Negara Diperbolehkan Masuk Arab Saudi, Indonesia Tidak Termasuk

Melalui operasi itu, Yan menyebut RSUD dr Soetomo berhasil menorehkan prestasi. Yakni, sebagai RS yang berhasil melakulan minimal insisi untuk penggantian katup aorta. ’’Di Jatim kami yang pertama,’’ terangnya.

Tim terdiri atas delapan orang yang meliputi dokter dan perawat. Selain Yan, ada spesialis anestesi dr Philia Setiawan SpAn KIC KAKV dan perfusionist dr Puger Rahardjo SpAn KIC KAKV.


Pasien Lebih Cepat Pulih, Hanya Butuh Buka 7 Cm Tulang Dada