Lynn ‘’Dolittle’’ Octora dan Curhatan Tutu-Luna

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Lynn ‘’Dolittle’’ Octora dan Curhatan Tutu-Luna


Film Dr Dolittle begitu membekas di ingatan Lynn Octora. Bisa bercakap-cakap dengan hewan menjadi angan-angannya sejak kecil.

Kini, dia bisa berbincang dengan Tutu si chihuahua dan Luna si mini Pinscher.

——————————————————————————————–

‘’Tutu atau Luna kadang curhat. Kalau dibawa jalan papa nggak enak,” ujar Lynn saat dijumpai Jawa Pos pada Rabu (25/8).

Papa yang dia maksud dalam kalimat tersebut adalah Indra, sang suami.

Tutu dan Luna tidak suka jalan terburu-buru.

Mereka maunya jalan santai sambil bermain atau melihat-lihat pemandangan di sekitarnya.

Sedangkan, Indra terbiasa berjalan dengan cepat.

Curhatan Tutu dan Luna itu kemudian Lynn sampaikan kepada suaminya.

Lynn dan keluarganya adalah penyayang binatang. Lynn kecil terbiasa dengan kehadiran anjing atau kucing di dalam rumah.

Karena itulah, dia sangat ingin menjadi Dolittle, dokter yang bisa berbicara dengan binatang.

Film yang kali pertama rilis pada 1998 itu sangat memengaruhi kehidupan Lynn.

Dia terus mengejar cita-cita untuk bisa berbincang dengan hewan.

Peluang itu kemudian muncul. Lynn bertemu dengan orang yang punya ilmu untuk berkomunikasi dengan binatang.

Dan, orang itu bersedia berbagi ilmunya dengan Lynn.

Maka, Lynn tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Dia segera belajar dan berpraktik.

‘’Pasien pertamanya hewan milik tetangga,’’ ujarnya mengenang masa lalu.

Praktik-praktik itulah yang lantas membuat Lynn dikenal sebagai animal communicator.

Dia bisa berbicara dengan hewan. Bahkan, tidak sekadar berbicara, tapi juga saling mengirimkan pesan secara bathin.

Sama seperti Dolittle.

Sebelum pandemi Covid-19 melanda, Lynn bepergian dengan keluarganya.

Ketika itu, Tutu dan Luna tidak mereka ajak. Dua momongan Lynn itu jaga rumah.

Di tengah acara, Lynn menerima pesan dari Tutu. Bukan pesan teks atau telepon, tapi semacam kontak bathin.

‘’Tutu protes kenapa saya perginya lama,’’ ujarnya.

Tutu bisa mengirimkan pesan batin kepada Lyn.

Lynn tidak serta merta menerjemahkan firasatnya itu sebagai pesan dari Tutu atau Luna. Maka, dia pun melanjutkan acara.

Ketika pulang ke rumah, barulah Lynn sadar bahwa protes Tutu itu nyata.

Sampah di depan pintu berserakan. Tutu dan Luna sengaja menumpahkan sampah dari wadahnya.

Kejadian lain yang membuat Lynn semakin yakin dengan kemampuan Dolittle-nya adalah momentum ketika Bobi sekarat.

Anjing yang telah 22 tahun menjadi bagian dari keluarga itu berpamitan sesaat sebelum ajal menjemputnya.

Bobi minta maaf kepada Lynn dan keluarga. ‘’Bobi minta maaf karena kecilnya nakal. Suka merusak barang,” kenangnya.

Suara Lynn bergetar dan air matanya nyaris tumpah saat bercerita tentang Bobi.

Dalam kesempatan itu, Lynn juga meminta maaf kepada Bobi.

‘’Papa saya punya pemikiran bahwa anjing adalah penjaga. Jadi, tidurnya di luar rumah,” katanya.

Atas apa yang Bobi alami itu, Lynn minta maaf. Dua hari setelah itu, Bobi mengembuskan napas terakhirnya dalam tidur.

Sepenting apa sebenarnya peran animal communicator seperti Lynn?

‘’Kami membantu pawrent untuk bisa lebih memahami momongannya,’’ katanya.

Namun, kuncinya terletak pada saling pengertian.

Semakin pawrent mengenal momongannya dengan bantuan animal communicator, artinya misi Lynn berhasil.

Lynn menyarankan para pawrent berusaha mengenal lebih dekat momongan mereka.

Dengan demikian, hubungan pawrent dan momongan akan menjadi lebih intim.

Selain anjing dan kucing, Lynn juga bisa bercakap-cakap dengan peliharaan lain. Termasuk, reptil.

Semua makhluk hidup, menurut dia, adalah pembawa pesan.

Manusia hanya perlu mencari cara untuk bisa mengakses lantas menerjemahkan pesan-pesan itu.


Lynn ‘’Dolittle’’ Octora dan Curhatan Tutu-Luna