Lawan Menyebalkan dan Suporter Militan

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Lawan Menyebalkan dan Suporter Militan


JawaPos.com – Seharusnya, Liga Champions musim ini bakal monumental bagi AC Milan (ACM).

Setelah absen selama tujuh tahun, pemilik gelar Liga Champions tujuh trofi itu akhirnya bisa kembali merasakan atmosfer ajang antarklub paling elite Eropa itu.

Tetapi, eksistensi Rossoneri terancam hanya berlangsung singkat.

Sebab, mereka tergabung di grup B bersama juara La Liga Atletico Madrid, Liverpool FC (LFC), dan FC Porto.

Bagi ACM, dua tim yang disebut awal bak laga nostalgia yang menyebalkan.

Secara rekor pertemuan, tim asuhan Stefano Pioli itu lebih sering merasakan hasil buruk.

Dari total empat pertemuan melawan dua klub tersebut, ACM hanya sekali menang.

ATM –sebutan Atletico Madrid– bahkan jadi lawan terakhir mereka pada 16 besar di musim 2013–2014.

Untuk kontra LFC, pertemuan terakhir memang berujung kebahagiaan lantaran mereka juara Liga Champions musim 2006–2007.

Tetapi, dua musim sebelumnya, luka kekalahan di laga final masih menganga.

ACM kalah secara tragis melalui adu penalti meski pada babak pertama sempat unggul 3-0 sebelum disamakan menjadi 3-3 pada paro kedua.

Bagaimana dengan Porto? Alessio Romagnoli dkk juga inferior.

Dari sembilan pertemuan di Eropa, ACM hanya memenangi empat di antaranya.

Pertemuan terakhir terjadi pada Piala Super Eropa 2003 ketika ACM menang tipis 1-0 melalui gol striker Andriy Shevchenko.

”Total trofi yang ada di grup B ini adalah 15. Grup yang tricky. Tetapi, ini adalah kesempatan untuk membuktikan tim seperti kami yang sudah membuat sejarah (di Liga Champions, Red),” ucap allenatore ACM Pioli seperti dilansir La Gazzetta dello Sport.

Nostalgia lawan menyebalkan juga dirasakan Manchester United.

United tergabung dengan Atalanta BC, BSC Young Boys, dan tim yang mengalahkan mereka di final Liga Europa musim panas lalu Villarreal CF.

Nah, jika undian fase grup Liga Champions menghadiri nostalgia, tidak demikian dengan undian fase grup Liga Europa kemarin.

Militansi suporter justru menjadi salah satu fokus yang menarik.

Itu terjadi antara SS Lazio dan Galatasaray di grup F dan West Ham United vs Dinamo Zagreb di grup H.

Masing-masing suporter dari empat grup itu terkenal militan dan loyal.

Meski stadion nanti belum bisa terbuka secara penuh, teror dari suporter bisa membuat ciut nyali tim tamu.

Lebih jauh, ancaman dari suporter juga bisa dirasakan beberapa hari sebelum laga atau ketika tim tamu tiba di kota mereka.

”Kami tidak akan fokus ke Liga Europa terlebih dahulu karena masih ada 20 hari untuk mempersiapkannya. Meski, harus diakui bahwa hasil undian cukup berat,” ujar allenatore Lazio Maurizio Sarri seperti dilansir Football Italia.


Lawan Menyebalkan dan Suporter Militan