Hoax Madagaskar Hengkang dari Keanggotaan WHO

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Hoax Madagaskar Hengkang dari Keanggotaan WHO


AKUN Twitter @DanteSpeak_USA2 menyebar kabar yang sangat mengejutkan beberapa waktu lalu. Dia menyebut negara Madagaskar memilih keluar dari keanggotaan WHO karena dipaksa memasukkan sedikit racun ke dalam obat Covid-19 buatan Madagaskar dengan imbalan uang USD 20 juta.

”Andry Rajoelina, Presiden Madagaskar; ’Mulai hari ini, kami tidak lagi menjadi anggota Organisasi Kesehatan Dunia. WHO menawari saya 20 juta dolar untuk memasukkan sedikit racun ke dalam obat Covid-19 saya,” tulis akun tersebut pada 13 Agustus 2021 sembari mengunggah capture sebuah beroita. (bit.ly/Disogok20JutaDolar)

Di Facebook informasi serupa diunggah akun Zacky Zidane Embemm X pada 15 Agustus 2021. Unggahan itu dilangkapi link berita tanggal 21 Mei 2020 dari blog aobrempongnana.wordpress.com. Blog itulah yang memberitakan bahwa Madagaskar telah keluar dari keanggotaan WHO (bit.ly/KeluarDariWHO).

Penelusuran jejak digital sama sekali tidak menemukan berita resmi tentang pengunduran diri Madagaskar dari keanggotan WHO. Justru pada Mei 2020, yang ditemukan adalah cuitan Presiden Madagaskar Andry Rajoelina tentang pertemuannya secara virtual dengan Direktur WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada 21 Mei 2020.

Dalam cuitannya, sang presiden mengatakan bahwa Dr Tedros memuji Madagaskar dalam upaya memerangi Covid-19. Bahkan, WHO akan menandatangani klausul perumusan Covid Organics (obat herbal dari Madagaskar) dan mendukung proses observasi klinis di Afrika.

Pernyataan itu tentu berlawanan dengar kabar angin yang menyebut Madagaskar hengkang dari WHO. Apalagi, Dr Tedros ternyata membalas cuitan Presiden Andry. ”Telepon yang baik dengan @SE_Rajoelina, Presiden dari #Madagascar, tentang situasi #COVID19 di negaranya. Kami mendiskusikan bagaimana bekerja sama dalam penelitian dan pengembangan terapi. Dan kami sepakat bahwa solidaritas adalah kunci untuk memerangi pandemi dan menjaga dunia tetap aman.” tulis Tedros pada hari yang sama, 21 Mei 2020. Anda dapat membacanya di bit.ly/CuitanTedros.

Sementara itu, situs cek fakta Agence France-Presse (AFP) memberi label kabar palsu pada berita hengkangnya Madagaskar dari WHO. Hal itu didasarkan pada pernyataan Michel Yao, petugas Operasi Darurat WHO Afrika pada 26 Mei 2020. ”Ini salah, benar-benar salah. Tidak pernah ada pertanyaan tentang Madagaskar yang meninggalkan WHO. Bahkan, WHO juga tidak pernah menerima pemberitahuan tentang hal itu,” kata Yao.

Dia mengungkapkan, diskusi dalam sambungan telepon tersebut mengarah pada analisis Covid-Organics yang dibuat oleh Madagaskar. ”Kami akan mendukung proses analisis tersebut dengan protokol ilmiah yang dapat menilai tidak berbahayanya minuman herbal menurut standar internasional,” tambahnya. Anda dapat membacanya di bit.ly/Hoaxkeluar.

FAKTA

Kabar bahwa Madagaskar keluar dari keanggotaan WHO hanyalah rekayasa. Justru WHO memuji penanganan Covid-19 di Madagaskar dan mendukung proses observasi klinis terhadap obat herbal buatan negara tersebut.


Hoax Madagaskar Hengkang dari Keanggotaan WHO