Anak SD Ditelantarkan Orang Tuanya Butuh Perhatian Pemkot Surabaya

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Anak SD Ditelantarkan Orang Tuanya Butuh Perhatian Pemkot Surabaya


JawaPos.com–Seorang anak perempuan, Salma, yang  kini tinggal bersama nenek dan tantenya di kawasan Dukuh Pakis, Kota Surabaya, diduga ditelantarkan kedua orang tuanya. Murid kelas 2 SD itu butuh perhatian pemerintah kota.

”Salma sudah lama ditinggal orang tuanya. Saat ini, Salma tinggal bersama saya,” kata tante Salma, Puji Astuti seperti dilansir dari Antara. saat mengunjungi kediaman Salma.

Salma hidup bersama nenek dan tantenya di rumah yang sederhana di kawasan Dukuh Pakis Surabaya. Penghasilan keluarga tersebut juga pas-pasan.

Hidup dalam kondisi memprihatinkan, Salma tetap terus ingin bersekolah untuk menggapai cita-citanya. Hanya saja, bantuan dari Pemkot Surabaya belum pernah diterima karena Keluarga Salma statusnya bukan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Mendapati hal itu, anggota Komisi D DPRD Surabaya Cahyo Siswo Utomo mengaku cukup prihatin. Sebab, ternyata masih banyak warga Surabaya belum mendapat perhatian penuh dari pemerintah.

Cahyo menyampaikan, kondisi keluarga Salma seharusnya masuk ke dalam MBR. Sehingga Salma bisa mendapat bantuan dari Pemerintah Kota Surabaya baik melalui dinas sosial maupun dinas pendidikan.

”Namun, situasi yang terjadi justru sebaliknya, Salma belum mendapat bantuan apapun dari pemkot, karena status keluarganya belum MBR. Salma juga masih masuk ke dalam KK (kartu keluarga) kedua orang tuanya sehingga sulit masuk dalam MBR,” ujar Cahyo Siswo Utomo, legislator dari PKS itu.

Untuk itu, Cahyo meminta kepada pengurus RT/RW setempat untuk membantu proses pindah KK Salma, dari KK kedua orang tuanya ke KK tantenya, sehingga bisa diubah statusnya ke MBR.

Cahyo berharap agar penyelesaian berkala dan intensif perlu dilakukan Pemkot Surabaya. Menurut dia, perlu atensi yang lebih dari Pemkot Surabaya sehingga kasus serupa tidak menimpa anak-anak Surabaya lainnya.

”Saya berharap jajaran Pemkot Surabaya bisa memperhatikan hal ini, mulai dari tingkat RT/RW kemudian kelurahan dan juga kecamatan. Sebagai bagian tanggung jawab dan wujud kehadiran pemkot bagi warga Surabaya, khususnya fakir miskin dan anak-anak terlantar, sebagaimana amanat dalam UUD Tahun 1945,” papar Cahyo.

Selain itu, kata dia, perlu akurasi dan pembaharuan data MBR mulai dari tingkat RT/RW, kelurahan, kecamatan, hingga Kota, agar kasus serupa tidak menimpa anak-anak Surabaya lainnya.


Anak SD Ditelantarkan Orang Tuanya Butuh Perhatian Pemkot Surabaya