KPK Tetapkan Bupati Probolinggo Tersangka Suap Seleksi Jabatan Kades

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

KPK Tetapkan Bupati Probolinggo Tersangka Suap Seleksi Jabatan Kades


JawaPos.com–Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan 22 orang, termasuk Bupati Probolinggo Puput Tantriana, sebagai tersangka kasus dugaan korupsi berupa penerimaan sesuatu oleh penyelenggara negara atau yang mewakilinya terkait seleksi jabatan di lingkungan Pemkab Probolinggo, Jawa Timur, Tahun 2021.

Dari 22 orang tersebut, Bupati Probolinggo periode 2013–2018 dan 2019–2024, Puput Tantriana Sari (PTS) dan suaminya, yakni Anggota DPR periode 2014–2019 dan 2019–2024 dan pernah menjabat sebagai Bupati Probolinggo 2003–2008 dan 2008–2013 Hasan Aminuddin (HA) juga ditetapkan sebagai tersangka.

”KPK menetapkan 22 orang tersangka,” kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata seperti dilansir dari Antara di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (31/8) dini hari.

Alex mengatakan terdapat 18 orang sebagai tersangka pemberi kasus tersebut yang merupakan aparatur sipil negara (ASN) Pemkab Probolinggo, yaitu Sumarto (SO), Ali Wafa (AW), Mawardi (MW), Mashudi (MU), Maliha (MI), Mohammad Bambang (MB), Muhammad Ridwan (MH), Abdul Wafi (AW), Kho’im (KO), Ahkmad Saifullah (AS), Jaelani (JL), Uhar (UR), Nurul Hadi (NH), Nuruh Huda (NUH), Hasan (HS), Sahir (SR), Sugito (SO), dan Samsudin (SD).

”Ada 18 orang, ini sebagai pihak yang nanti menduduki pejabat kepala desa,” ungkap Alex.

Sementara itu, sebagai penerima, yakni Puput Tantriana Sari (PTS), Hasan Aminuddin (HA), Doddy Kurniawan (DK) selaku ASN/Camat Krejengan, Kabupaten Porbolinggo, dan Muhammad Ridwan (MR) selaku ASN/Camat Paiton, Kabupaten Probolinggo.

Sebagai pemberi, Sumarto dan kawan-kawan disangkakan melanggar pasal 5 ayat (1) huruf a atau pasal 5 ayat (1) huruf b atau Pasal 13 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Sedangkan sebagai penerima, Puput Tantriana Sari dan kawan-kawan disangkakan melanggar pasal 12 huruf a atau pasal 12 huruf b atau pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

Alex menyatakan KPK menyesalkan terjadinya jual beli jabatan di tingkat desa yang dilakukan secara masal seperti ini. Hal tersebut sangat mencederai keinginan masyarakat untuk memiliki kepala desa yang amanah dan memikirkan kepentingan rakyat.

”Perbuatan para tersangka yang diduga tidak melaksanakan prinsip tata pemerintahan yang baik dan bersih dengan meminta imbalan atas jabatan telah melanggar nilai antikorupsi yang seharusnya ditegakkan pejabat publik,” ucap Alex.


KPK Tetapkan Bupati Probolinggo Tersangka Suap Seleksi Jabatan Kades