Amanda Belle Jodianto Tetap Berprestasi di Tengah Sekolah Daring

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Amanda Belle Jodianto Tetap Berprestasi di Tengah Sekolah Daring


Pandemi bukan alasan untuk tidak berprestasi dalam akademik maupun nonakademik. Amanda Belle Jodianto termasuk salah satu siswa yang tetap aktif berprestasi sambil belajar secara daring. Tiga prestasi diraih Amanda dalam waktu bersamaan.

RETNO DYAH AGUSTINA, Surabaya

SUDAH 9,5 tahun Amanda menggeluti dunia balet. Remaja 12 tahun itu selalu meluangkan waktunya untuk menari setiap hari. Tak terkecuali saat pandemi. Ruang-ruang di rumahnya menjadi saksi bisu Amanda berlatih setiap hari. Perjuangan itu kini berbuah hasil. Tak hanya satu prestasi yang dia peroleh, tapi dua predikat dari dua lomba berskala internasional.

Amanda membuka tariannya dengan gerakan battement glisse. Dia berjalan pelan dengan ayunan tangan yang indah seperti mengajak penonton ikut menari. Kakinya menyilang, berjinjit. Kemudian, tubuhnya memutar. Tarian yang dibawakan Amanda adalah Forrest Variation from Paquita.

Sebuah tarian yang mengisahkan peri menari di tengah hutan. Tarian tersebut sudah divariasikan oleh pelatihnya, disesuaikan dengan kemampuan Amanda. Meski begitu, dia tetap harus berlatih setiap hari selama dua bulan. ”Minimal 1,5 jam tiap hari, aku pasti latihan,” ucap siswa Center Point Ballet itu.

Selain memperlancar teknik dan gerakan yang diperagakan, Amanda harus berlatih ekspresi. ”Itu yang paling susah buat aku, makanya selalu luangkan latihan ekspresi sama guru di les maupun ekskul di sekolah,” papar siswa SMP Kr Gloria 1 tersebut.

Amanda memang nervous. Lomba yang dia ikuti merupakan ajang internasional pertama baginya.

Amanda mengikuti dua lomba sekaligus, yaitu International Cambodia Dance Challenge Competition di Kamboja dan Jewels Festival di New York, AS. Dia harus membuat video yang menampilkan kemahirannya dalam menari, kemudian mengirimnya ke ajang tersebut.

Penampilan terbaik Amanda tak diperoleh dalam satu atau dua kali shoot. ”Aku bikin video itu sampai empat hari sih,” ujar Amanda, kemudian tertawa. Melelahkan, tapi Amanda ingin semuanya sempurna. Tekniknya, tempo gerakannya, hingga ekspresinya. Satu video selesai, Amanda dan gurunya langsung siap mengevaluasi.

Usahanya memang tak sia-sia. Dengan satu video yang sama, Amanda berhasil membawa pulang predikat Platinum Award di International Cambodia Dance Challenge Competition dan juara III di Jewels Festival 2021 untuk Classical/Neo Classical Solo for Paquita Variation. ”Rasanya senang sekali sih karena baru pertama ikut. Apalagi bisa melawan balerina-balerina keren di mana-mana!” ucapnya dengan senyum lebar.

Amanda tak hanya meraih dua prestasi di bidang nonakademik. Dia juga berhasil meraih juara I Akademi Bakat Bidang Pidato Bahasa Inggris jenjang SMP se-Surabaya. Dalam ajang tersebut, Amanda membawakan tema pentingnya menjaga kebersihan laut di Indonesia. Dengan negara yang memiliki 77 persen wilayah berupa perairan, isu itu menjadi bahasan yang dianggap penting oleh Amanda. ”Amanda ini memang anaknya percaya diri. Dia juga mau melatih banyak kemampuannya,” ucap Kim Ruthie, kepala SMP Kr Gloria 1, saat mendampingi sesi wawancara daring kemarin.

Latihan bahasa Inggris yang dilakukan Amanda sebenarnya tidak ribet. Dia selalu meluangkan waktu untuk menonton video-video berbahasa Inggris. ”Karena sejak kecil dibiasakan juga, jadi sampai sekarang aku terus melihat video-video untuk belajar,” ucapnya.

Triknya, Amanda selalu mencari video yang punya topik menarik baginya. ”Misalnya, tentang positivity gitu. Isinya bermanfaat dan aku belajar kosakata-kosakata baru,” jelas Amanda. Dia juga punya tokoh YouTuber favorit untuk diikuti. Dengan begitu, kemampuan berbahasanya juga terlatih tanpa harus berada dalam kondisi belajar yang serius.


Amanda Belle Jodianto Tetap Berprestasi di Tengah Sekolah Daring