DPRD Soroti Rendahnya Pembangunan Berbasis Gender di Surabaya

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

DPRD Soroti Rendahnya Pembangunan Berbasis Gender di Surabaya


JawaPos.com–Anggota Komisi D Bidang Kesra DPRD Kota Surabaya Tjutjuk Supariono menyoroti beberapa poin prioritas terkait dengan isu kesejahteraan rakyat. Di antaranya rendahnya pembangunan gender dan angka siswa berprestasi di kota tersebut.

”Pada 2020, Indeks Pembangunan Gender (IPG) di Surabaya masih berada pada urutan ke-9 di Jawa Timur dan mengalami penurunan dibanding pada 2019,” kata Tjutjuk Supariono seperti dilansir dari Antara pasca pembahasan RPJMD Kota Surabaya tahun 2021–2026.

Karena itu, Tjutjuk Supariono menyatakan akan terus mendorong Pemkot Surabaya agar setiap perencanaan program dan anggaran pembangunan tahunan memperhatikan kesetaraan gender. Di antaranya seperti aksesibilitas perempuan dalam memperoleh beasiswa, pelatihan kerja, informasi kerja, maupun permodalan usaha.

Menurut dia, kesetaraan gender di Surabaya menjadi isu yang belum diprioritaskan karena pembahasan serta implementasi pembangunan berbasis gender masih jarang tersentuh. Untuk meningkatkan IPG di Surabaya, proses perencanaan program dan penganggaran untuk pembangunan Kota Surabaya harus responsif gender.

”Penganggaran yang responsif gender merupakan unsur penting untuk meningkatkan transparansi, akuntabilitas, efektivitas, dan efisiensi pengelolaan pengeluaran publik, serta menyediakan distribusi keuangan publik yang lebih adil bagi perempuan dan laki-laki,” tutur Tjutjuk Supariono.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surabaya, lanjut dia, menunjukkan bahwa pencapaian pembangunan gender di Surabaya masih berfluktuasi dalam waktu 4 tahun terakhir. Fluktuasi IPG itu terjadi karena adanya fluktuasi beberapa indikator dalam komponen IPG, seperti kesehatan, pendidikan, dan hidup layak. Hal itu menunjukkan bahwa program pemerintah yang berpedoman pada pengarusutamaan gender setiap tahun belum memberikan hasil yang baik kepada peningkatan kapabilitas dasar perempuan Indonesia.

”Maka, upaya maksimal perlu dilakukan untuk mewujudkan kesetaraan antara laki-laki dan perempuan,” papar Tjutjuk Supariono yang merupakan politikus PSI itu.

Dalam rangka menunjang pembangunan gender di Surabaya, Tjutjuk berpendapat, kualitas pendidikan harus ditingkatkan sejak dini. Salah satunya adalah dengan meningkatkan angka siswa berprestasi di Surabaya.

”Saat ini siswa yang berprestasi di bidang akademik dan non akademik kurang dari 2 persen dari total siswa PAUD sampai SMP. Pemkot ini perlu kita dorong untuk memperbanyak program peningkatan pengembangan soft skill dan hard skill bagi siswa, yang diiringi dengan peningkatan kualitas tenaga pendidik,” ujar Tjutjuk Supariono.

Banyak di antara program peningkatan prestasi siswa yang hanya menyasar kepada pemberian beasiswa kepada murid yang sudah berprestasi, sehingga hal ini tidak berdampak besar pada penambahan angka siswa berprestasi. Namun, Tjutjuk Supariono memberi apresiasi kepada Pemkot Surabaya yang sudah menuangkan program pengelolaan pendidikan untuk peningkatan akses pendidikan SD-SMP dalam naskah Laporan Pansus RPJMD pada poin 17 dalam misi 2.


DPRD Soroti Rendahnya Pembangunan Berbasis Gender di Surabaya