Platform Jejaring Sosial Ini Terus Kampanyekan Bijak saat Bermedsos

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Platform Jejaring Sosial Ini Terus Kampanyekan Bijak saat Bermedsos


JawaPos.com – Kehadiran dan masifnya penetrasi internet di masyarakat memungkinkan siapapun kini menerima banyak informasi dalam sekejap. Meski punya banyak keunggulan dan kesempatan untuk “mendekatkan dunia” ke dalam genggaman, internet nyatanya juga bisa membawa kerugian jika kita tak pintar-pintar menyaring informasi.

Untuk anak-anak dan remaja misalnya, buat para orang tua, mereka tak boleh lalai mengawasi penggunaan internet oleh buah hati mereka. Alasan ini jelas untuk memastikan keamanan mereka kala berselancar di dunia maya sebab ada potensi kejahatan yang bisa setiap saat mengintai mereka.

UNICEF menurut laporannya menyebut kalau saat ini kehidupan jutaan anak dan remaja telah menyusut bahkan seukuran rumah mereka atau bahkan layar komputer, tablet atau smartphone mereka. Bagi banyak dari mereka, layar ini telah menjadi satu-satunya “jendela dunia”: di sana mereka bermain, berkomunikasi dengan teman, belajar dan melakukan banyak hal lagi.

Dan, fakta bahwa teknologi modern memungkinkan mereka untuk melanjutkan pendidikan dan tetap berhubungan dengan orang lain merupakan pencapaian yang luar biasa. Tetapi teknologi yang sama bisa menjadi sumber dari banyak bahaya dan para ahli di UNICEF juga telah memperingatkan hal ini.

Dalam laporan transparansi tahunannya, platform jejaring sosial ASKfm baru-baru ini membagikan data moderasi kerja sama tim-nya pada tahun 2020 dengan pengguna mereka. Dari hasil moderasi ASKfm mencatat 45 persen lebih banyak laporan pertanyaan dan jawaban per pengguna aktif harian pada tahun 2020 dan ASKfm terus mendorong siapapun untuk bijak dalam menggunakan media sosial (medsos).

Sementara jika dibandingkan dengan tahun 2019, angka pertumbuhan ini melejit sebesar 240 persen lebih banyak. Dinamika tersebut menjadi mungkin berkat otomatisasi proses moderasi.

ASKfm menyebut aplikasi mereka telah menggunakan sistem templating yang mengenali tautan web, kata, dan ekspresi untuk menyaring informasi yang menyinggung atau mencurigakan dan memblokir konten negatif sebelum dipublikasikan di platform ASKfm.

Pada 2020, ASKfm mengklaim telah menambahkan 33.734 data log terkait program anti kekerasan ke sistem mereka. Saat mereka mengidentifikasi ancaman baru di platform ASKfm, mereka menyebut telah menambahkan pola variasi baru ke sistem untuk mencegahnya muncul kembali.

“Kami juga membuat template khusus untuk mengidentifikasi konten tekstual yang dapat menimbulkan ancaman bagi pengguna kami. Berkat pola ini, hampir satu juta pesan dengan penghinaan dan bahasa negatif telah dihapus tanpa mencapai platform,” ujar pihak ASKfm melalui keterangan tertulisnya.

Lebih jauh, jejaring sosial yang telah berdiri sejak 2010 lalu ini menyebut mereka berkomitmen untuk meningkatkan concern terhadap masalah yang mengancam keselamatan pengguna yang mungkin memerlukan intervensi penegakan hukum.

“Dari pihak kami, kami melaporkan 69 kasus dengan prioritas utama ancaman penegakan hukum. Tiga di antaranya merupakan kasus ekstremisme pada tahun 2020,” lanjut ASKfm.

Adapun mentor keamanan dalam aplikasi ASKfm adalah Tech Against Terrorism, sebuah Inisiatif yang diluncurkan dan didukung oleh Direktorat Eksekutif Kontra-Terorisme dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang bekerja dengan industri teknologi global untuk mengatasi penggunaan internet oleh teroris sambil menghormati hak asasi manusia.

ASKfm mengumumkan bahwa pihaknya terbuka untuk bekerja sama dengan organisasi resmi dalam memerangi ancaman terhadap orang lain atau diri sendiri, ancaman kekerasan, aktivitas ilegal, dan konten yang membahayakan anak di bawah umur.


Platform Jejaring Sosial Ini Terus Kampanyekan Bijak saat Bermedsos