Langkah Danone dan Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Edukasi Gizi Remaja

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Langkah Danone dan Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Edukasi Gizi Remaja


JawaPos.com – Masalah kekurangan gizi, kelebihan berat badan, dan kekurangan zat gizi mikro dengan anemia dihadapi remaja Indonesia. Guna mengatasi permasalahan gizi yang biasa disebut triple burden of malnutrition ini, Danone Indonesia berkolaborasi dengan Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif melakukan penguatan pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dan madrasah pada isu kesehatan dan gizi dengan panduan GESID (Generasi Sehat Indonesia).

Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran remaja usia SMP dan SMA agar hidup lebih sehat melalui edukasi tentang gizi seimbang, kesehatan reproduksi, serta pembentukan remaja yang berkarakter.

Bambang Purwanto, Koordinator Substansi Potensi Sumber Daya Promosi Kementerian Kesehatan menjelaskan bahwa tantangan kesehatan di Indonesia adalah triple burden termasuk permasalahan akan malnutrisi. “Isu ini perlu diperhatikan secara seksama. Untuk itu, Kemenkes membuat kebijakan rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN 2020-2024) untuk meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta terutama penguatan pelayanan kesehatan dasar,” katanya dalam keterangannya, Selasa (24/11).

Data Riskesdes Kemenkes tahun 2013 mencatat prevalensi anemia pada remaja cukup tinggi, mencapai 22,7 persen, sementara data Balitbangkes tahun 2015 menyebutkan rata-rata tingkat kecukupan energi dan protein remaja (72,3% dan 82,5%), paling rendah di antara kelompok usia lainnya, bahkan 52,5% remaja mengalami defisiensi energi berat (<70%) kebutuhan energi harian.

Kemenkes membuat target dan strategi kemenkes 2021 menjadi 5 prioritas salah satunya adalah peningkatan kesehatan ibu, anak reproduksi, dan percepatan perbaikan gizi masyarakat.

Menyadari akan pentingnya intervensi terhadap kesehatan remaja, Danone Indonesia bekerjasama dengan FEMA IPB menghadirkan panduan GESID (Generasi Sehat Indonesia) yang ditujukan bagi remaja sekolah menengah, tingkat SMP hingga SMA yang dihadirkan sejak akhir 2020 lalu.

Vera Galuh Sugijanto, VP General Secretary Danone Indonesia mengatakan buku panduan GESID yang berbicara mengenai tiga pilar utama bagi para remaja, yaitu Aku Peduli, Aku Sehat, dan Aku Bertanggung Jawab. Ketiga pilar ini tidak hanya mengajarkan tentang komposisi makan yang dapat memenuhi kecukupan gizi para remaja, tetapi juga bagaimana hal itu akan memengaruhi mereka di masa mendatang dan mengajak mereka untuk bertanggung jawab atas diri mereka.

Untuk menjangkau lebih banyak penerima manfaat, program GESID ini akan diimplementasikan di sekolah-sekolah dan madrasah melalui kerjasama dengan LP Ma’arif NU PBNU.

K.H.Z Arifin Junaidi, Ketua Lembaga Pendidikan Ma’rif NU PBNU mengapresiasi kolaborasi dengan Danone Indonesia dalam memberikan edukasi remaja melalui program GESID ini. “Kami berharap melalui sosialisasi ini, dapat terjadi perubahan sikap dan perilaku yang positif di sekolah dan madrasah untuk SDM Indonesia yang sehat dan berdaya saing tinggi,” harapnya.

Program kolaborasi ini akan dijalankan dengan saat ini di 3 Kabupaten dengan 40 sekolah, 80 guru dan 400 kader GESID dengan harapan kedepannya agar bisa menjangkau 21.045 satuan Pendidikan yang ada di Lembaga Pendidikan Ma’arif NU yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.

“Kami berharap program ini dapat dilakukan di banyak sekolah menengah lain, sehingga akan lahir duta-duta GESID yang membantu lebih banyak remaja untuk memahami dan menerapkan pola makan dengan gizi seimbang.” pungkas Vera.


Langkah Danone dan Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Edukasi Gizi Remaja