Rumah Anggota Polres Gresik Ikut Jadi Korban Amuk Massa Pesilat

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Rumah Anggota Polres Gresik Ikut Jadi Korban Amuk Massa Pesilat


JawaPos.com– Belasan rumah warga, satu pos kamling, dan satu unit motor, menjadi korban amuk massa pesilat di wilayah Kecamatan Balongpanggang, Gresik, Senin (22/11) malam. Satu di antara korban itu adalah rumah Bripda Rizal A. Firmansyah, anggota Sabhara Polres Gresik.

Rizal tinggal bersama orang tuanya, Arifin, di Desa Kedungsumber. Akibat amuk massa tersebut kaca bagian depan rumah pecah. Berantakan setelah dilempari batu. Penutup pagar rumahnya dijebol. Di tempat lain, sejumlah ban bekas dibakar. Beberapa botol BBM juga dijarah.

Malam itu, sebetulnya kondisi kampung sudah relatif sepi. Maklum di atas pukul 21.00 WIB, biasanya warga banyak yang berdiam diri di dalam rumah. Mengunci pagar dan pintu rumah. Bahkan, tidak sedikit yang sudah tidur. Maklum, Kedungsumber adalah desa yang cukup terpencil. Jauh dari Kota Gresik. Jaraknya berkisar 31 km.

Sekitar pukul 22.00 WIB, suasana kampung tiba-tiba berubah gaduh. Suara desing blayeran banyak sepeda motor. Beradu riuh dengan teriakan massa dari jalanan. Sejumlah warga pun keluar sebentar melihat keadaan. Ternyata, ada arak-arakan ratusan motor. Sebagian besar adalah remaja dan pemuda. Khawatir terjadi sesuatu, warga kembali ke dalam rumah.

Tidak berselang lama, terdengar suara brakkk! Bunyi kaca pecah itu beberapa kali terdengar. ‘’Rumah saya ikut dilempari batu,’’ kata Arifin kepada awak media.

Karena kondisi terbilang mencekam, warga desa memilih tidak berani keluar. Termasuk Arifin. Setelah kondisi mereda, sekitar pukul 24.00 WIB, bunyi raungan motor itu sudah tidak terdengar. Baru kemudian, banyak warga keluar rumah melihat situasi dan kondisi.

Ternyata, bukan hanya rumah Arifin yang menjadi korban. Ada belasan rumah warga lain yang kacanya pecah. Pos kamling di desa setempat juga dirusak. Kondisinya berantakan. Sebagian sudut pos jaga itu hangus terbakar. Selain itu, ada satu unit motor milik seorang tukang pijat yang dibakar massa.

Rizal menyebut peristiwa tersebut berlangsung cepat. Dia mengatakan, masih beruntung hanya kaca depan rumahnya saja yang pecah. ‘’Pintu depan tidak dijebol. Karena ada motor, bisa-bisa ikut dibakar,” ujarnya singkat.

Seperti diberitakan sebelumnya, setelah kejadian atau Selasa (23/11), Kapolres Gresik AKBP Mochamad Nur Azis langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP). Dalam kesempatan tersebut, dia menjelaskan, massa itu selepas mendatangi Mapolsek Dawarblandong, Mojokerto. Nah, dalam perjalanan pulang, kejadian di Kedungsumber itu terjadi.

Sebetulnya, petugas sudah berupaya mengendalikan keadaan. Namun, jumlah massa sangat banyak. Yang jelas, pihaknya sudah mengamankan sebanyak 42 orang dari kejadian tersebut. Dari hasil pemeriksaan, warga yang terbukti tidak terlibat dipulangkan. Hanya ada lima orang yang masih ditahan untuk proses lebih lanjut. Mereka berasal dari luar Gresik.

Mantan Kapolres 0-Ponorogo itu berharap, warga tidak terpancing atau melakukan balasan. Polisi akan bertindak secara profesional sesuai prosedur hukum yang ada. Pihaknya juga akan menjalin dialog dengan pimpinan dari perguruan silat bersangkutan untuk mencari solusi bersama.

Saat datang ke Kedungsumber, Polres Gresik juga memberikan paket bantuan kepada warga yang menjadi korban. ”Semoga sedikit meringankan warga,” ucap Kapolres.

Sebelum kejadian di Kedungsumber, arak-arakan massa pesilat itu juga membuat gaduh di Desa Dapet, Balongpanggang. Mereka juga memblayer-blayer motor dan membakar flare dan ban bekas di jalanan. Namun, tidak sampai terjadi aksi pelemparan batu dan perusakan.


Rumah Anggota Polres Gresik Ikut Jadi Korban Amuk Massa Pesilat