Serba-serbi Wall Decor, Perhatikan ”Porsi” Ideal dan Penempatan

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Serba-serbi Wall Decor, Perhatikan ”Porsi” Ideal dan Penempatan


Banyak cara untuk mempercantik rumah. Salah satunya, menambahkan wall art. Ada beberapa tip dan trik yang bisa diterapkan agar pajangan dinding tetap selaras dengan konsep ruangan.

WALL ART tak sekadar mengisi dinding kosong. Tambahan cermin, lukisan, atau karya berbahan kayu atau logam di dinding bisa ikut membangun suasana ruangan. ”Wall art itu bagian dari tatanan ruangan, fungsinya untuk menambah point of view,” ungkap desainer interior Budi Raharjo.

Pria yang tergabung di MGM Interior, Surabaya, itu menjelaskan, pemilihan pajangan dinding perlu memperhatikan tiga poin. Pertama, luas dinding. Menurut Budi, ”porsi” wall art maksimal separo dari dinding yang akan dipasangi ornamen. Misalnya, lebar dinding 3 meter, lukisan atau aksesori yang dipilih baiknya paling besar 1,2–1,5 meter.

Kedua, penempatan. Pajangan dinding idealnya diletakkan setinggi pandangan mata (eye level). ”Kalau di living room atau ruang TV, bisa di belakang sofa,” ungkapnya. Jika pajangan berukuran mungil, bisa dikelompokkan menjadi satu –ditata seragam dengan jarak sama atau dikumpulkan di satu titik.

Ketiga, dinding. ”Kondisi dan kekuatan dinding wajib dicek. Jangan sampai, ketika wall art dipasang, dinding malah rusak,” tegas Budi. Dia menyatakan, semua jenis dinding bisa dihias dengan wall art. Misalnya, dinding tembok, kayu, atau batu relatif kuat menyangga hiasan. Cukup sesuaikan pemasangan.

(MGM INTERIORS FOR JAWA POS)

”Kalau wall art berbahan metal atau kayu dan cukup berat, perlu dibantu paku atau hook untuk mengurangi risiko jatuh,” imbuh pria yang berkantor di Surabaya Timur itu. Jika pajangan ringan, perekat atau double tape khusus saja sudah cukup. Berbeda kasus jika wall art akan dipasang di dinding gipsum yang ringan. Budi menyarankan penggunaan paku gipsum yang memiliki daya ikat kuat, tanpa merusak dinding.

Dia menilai, belakangan ini yang menjadi tren adalah wall art berbahan cooper atau tembaga. ”Untuk alternatif yang lebih terjangkau, ada yang dari kayu dengan finishing mirip tembaga. Ada yang dikombinasikan juga dengan cermin,” papar Budi. Namun, pemilihan wall art tak perlu memaksakan tren.

”Yang paling penting, selaras dengan tema ruangan serta penempatannya presisi dan pas,” lanjutnya. Budi menyatakan, pengaplikasian wall art sebaiknya sudah direncanakan dengan matang sehingga tidak lepas pasang dan meninggalkan bekas di dinding.

(MGM INTERIORS FOR JAWA POS)

WALL ART DI KAMAR ANAK

Dinding kamar anak sering dihiasi poster dan foto idola. Kadang, berhias wallpaper atau stiker karakter favorit. Berikut tip yang bisa dipraktikkan agar tembok tetap selamat.

Gunakan perekat khusus tembok yang bisa mudah dilepas pasang, tetapi tidak merusak cat.

Cetak karakter favorit anak dalam wallpaper. Customized wallpaper bisa dilepas dan dilapisi ulang saat anak mulai bosan.

Jika memesan kustom, pilih warna background wallpaper atau poster yang tidak mencolok.

Bingkai poster idola anak sebelum dipajang sebagai wall art sehingga tidak menempel dan merusak dinding.

Bila kerap melepas pasang foto, baiknya ditempel di papan atau cermin sehingga bekas perekat lebih mudah dibersihkan.

TIP PEMASANGAN WALL ART

Tandai tempat yang akan dipasang dengan selotip khusus agar presisi, pas, dan lurus.

Jika harus menggunakan paku, sesuaikan panjang paku dengan beban wall art.

Bila tembok memiliki corak atau dilapisi wallpaper yang sudah ramai, hindari menggunakan wall art yang memiliki warna bertabrakan atau gambar mencolok.

Pastikan dinding yang akan dipasang bebas lembap sehingga wall art tidak lekas rusak atau berjamur.

 

Saksikan video menarik berikut ini:

 


Serba-serbi Wall Decor, Perhatikan ”Porsi” Ideal dan Penempatan