Vaksinasi Covid-19 bagi Wartawan di Malaysia Gunakan Vaksin Sinovac

Jika anda butuh jasa pembuatan blog silahkan hubungi www.oblo.co.id

Vaksinasi Covid-19 bagi Wartawan di Malaysia Gunakan Vaksin Sinovac


JawaPos.com – Tak hanya di Indonesia, para wartawan di Malaysia juga bakal disuntik vaksin Covid-19 Sinovac. Sebelumnya Indonesia sudah memvaksinasi wartawan dua kali pada periode 27 Februari 2021 dan 16 Maret 2021.

Menteri Komunikasi dan Multimedia Datuk Saifuddin Abdullah telah menyatakan niatnya untuk memberikan vaksin Covid-19 untuk pekerja media. Namun, pihaknya masih menunggu tanggal vaksinasi yang ditetapkan oleh Pansus Jaminan Akses Pasokan Vaksin Covid-19.

“Saya tidak tahu (tanggalnya), ini benar-benar sesuai dengan jadwal. Seharusnya saya sudah divaksinasi sekarang tapi saya minta Sinovac dan disuntik bersama wartawan,” ujarnya usai mengikuti program Jelajah Malaysia Prihatin di Urban Transformation Center (UTC) seperti dilansir dari Malay Mail, Selasa (23/3).

Baca juga: Mulai Vaksinasi, Malaysia Puji Keamanan Vaksin Covid-19 Sinovac

Baca juga: Bandingkan dengan Sinovac, Ahli Hongkong Puji Vaksin Pfizer-BioNTech

Saifuddin telah mengimbau kepada Menteri Koordinator Program Imunisasi Nasional Covid-19 Khairy Jamaluddin dan Menteri Kesehatan Datuk Seri Adham Baba untuk memprioritaskan praktisi media sebagai penerima vaksin.

“Mereka (Khairy dan Adham) mengatakan bahwa mereka akan berusaha memberikan prioritas kepada jurnalis tetapi tidak bersama-sama dengan para frontliner. Mereka paham bahwa jurnalis, juru kamera, dan fotografer selalu berada di lapangan untuk bertemu orang,” katanya.

Saifuddin menambahkan dorongan masyarakat untuk menonton film dan mendukung industri perfilman lokal tidak hanya untuk hiburan saja, tetapi juga untuk membantu kelangsungan hidup para pelaku industri tersebut. Maka pelaku industri film juga harus segera divaksinasi.

Saifuddin menyadari ada beberapa pihak yang melontarkan saran tersebut. Saat ini terdapat 30 ribu orang yang hanya mengandalkan pendapatan dari kegiatan syuting, 5 ribu karyawan di bioskop, dan 10 ribu orang yang berkecimpung di industri musik.

“Tidak ada syuting berarti tidak ada pekerjaan. Jadi, saya berharap orang-orang mengerti (mengapa mereka perlu) untuk mendukung film-film lokal. Ini bukan tentang hiburan tapi ini sumber pendapatan mereka dan jika kegiatan dihentikan, mereka akan menderita,” ujarnya.

Saifuddin juga menggelontorkan program ‘Warung Sembang’ bersama tokoh masyarakat lokal dari Asosiasi Perumahan Perumahan Rakyat Seri Perak, Persatuan Wanita Ibu dan Anak-Anak Kuala Lumpur (Pewanida), Badan Amal Warga Asnaf (BAWA) untuk DPRD Batu, Asosiasi Pedagang Sentul UTC dan panitia Masjid Amru Ibni Al-As.

Program tersebut diadakan untuk memberikan inisiatif sebagai langkah pemerintah, serta implementasi Proklamasi Darurat, dalam menyikapi pandemi Covid-19.

Saksikan video menarik berikut ini:


Vaksinasi Covid-19 bagi Wartawan di Malaysia Gunakan Vaksin Sinovac